Naskah Khutbah Idul Fitri 2022, Tema: Cerita Tentang Kebesaran Allah SWT

- 9 April 2022, 21:45 WIB
ILUSTRASI - Naskah Khutbah Idul Fitri 2022, Tema: Cerita Tentang Kebesaran Allah SWT
ILUSTRASI - Naskah Khutbah Idul Fitri 2022, Tema: Cerita Tentang Kebesaran Allah SWT /Ahmad Fiqi Purba/Jurnal Medan


JURNAL MEDAN - Berikut ini tersedia materi naskah khutbah yang cocok dibawakan para khatib saat Hari Raya Idul Fitri 2022.

Adapun materi naskah khutbah saat Hari Raya Idul Fitri 2022 ini, menceritakan tentang Maha Mengetahui dan Maha Besar Allah SWT dibanding ilmu yang dimiliki manusia selaku makhlum ciptaanya.

Tak hanya itu, khutbah Hari Raya Idul Fitri 2022 ini, juga akan menyinggung nalar logika terkait fenomena dan keyakinan masyarakat, dalam kehidupan sehari-hari.

Maka itu, dalam khutbah Hari Raya Idul Fitri 2022, para Khatib nanti bisa mengajak umat muslim merenungkan diri atas kehidupan dan keyakinannya pada Allah SWT.

Baca Juga: Silahkan Pilih Bingkai Lebaran! Ini 25 Link Download Twibbon Hari Raya Idul Fitri 2022, Pastinya GRATIS DONG

Semua fenomena tentu ada pembelajaran kehidupan. Ada refleksi diri yang bisa direnungkan.

Berikut materi khutbah untuk Hari Raya Idul Fitri 2022, dikutip dari laman Pondok Pesantren Tunas Ilmu yang disusun oleh Abdullah Zaen, Lc., MA, Pengasuh Pondok Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga.

Berikut naskah khutbah Idul Fitri 2022:

.
إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
“يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ”.
“يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً”.
“يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً”.
أَمَّا بَعْدُ، فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرُّ الْأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ.

Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar, La ilaha Ilallah wallahu akbar, Allahu akbar wa lillahil hamd!

Baca Juga: Jelang Lebaran! Simpan 10 Kata-Kata Mutiara Ini untuk Momen Hari Raya Idul Fitri 2022

Kaum muslimin dan muslimat jama’ah Idul Fitri yang kami hormati…

Bilamana suatu hari kita menderita sakit gigi dan berlarut-larut, sudah berobat ke mantri atau dokter umum, tetapi belum sembuh juga, tentu saat itu kita akan berusaha mencari alternatif yang lebih baik.

Yakni dengan mendatangi dokter spesialis gigi. Dengan harapan supaya segera sembuh.

Keyakinan itu muncul karena anggapan bahwa dokter spesialis itu lebih berilmu dalam bidang tersebut.

Tanpa mengurangi rasa hormat kita kepada para mantri dan dokter umum.

Kita rela dan pasrah manakala gigi kita diotak-atik oleh sang dokter spesialis.

Baca Juga: 10 Link Download Bingkai Twibbon Hari Raya Idul Fitri 2022, Momen Foto Lebaran Jadi Menarik

Lagi-lagi karena keyakinan kita bahwa beliau memiliki ilmu lebih dalam bidangnya.

Di lain kesempatan, mungkin mobil atau motor baru kesayangan yang kita miliki rusak.

Setelah berusaha untuk mengotak-atik sendiri mesin, ternyata bukan malah membaik.

Saat itu kita akan bersegera membawa kendaraan tersebut ke bengkel motor atau mobil, bukan bengkel sepeda.

Bahkan mungkin kita akan memilih bengkel khusus yang spesialisasinya menangani merk kendaraan kita.

Baca Juga: Bacaan Bilal Tarawih 8 Rakaat dan Witir 3 Rakaat di Bulan Ramadhan, Lengkap dengan Jawaban Jamaah

Harapannya mobil atau motor kesayangan akan kembali ‘sehat’. Tidak masalah mengeluarkan dana yang lebih dibanding bengkel biasa.

Sebab kita yakin bahwa bengkel khusus itu memiliki ilmu yang lebih. Tanpa mengurangi rasa hormat kita kepada para mekanik bengkel biasa.

Kita menerima untuk menjadi penonton setia, yang hanya menyaksikan kendaraan kesayangan kita dibongkar pasang sedemikian rupa.

Lagi-lagi karena keyakinan kita bahwa para mekanik dan montir memiliki ilmu lebih dalam bidangnya.

Ma’asyiral Muslimin, rahimakumullah…

Demikianlah sedikit ilustrasi tentang keyakinan dalam diri kita kepada orang lain yang kerap tumbuh karena ilmu yang mereka miliki.

Baca Juga: Apakah Malam Lailatul Qadar Ada di 10 Hari Terakhir Ramadhan? Ini Ciri-cirinya Menurut Hadits Nabi SAW

Fenomena ini secara umum tidak masalah dalam pandangan Islam.

Namun, pernahkah kita berfikir, bahwa seluas apapun ilmu yang dimiliki pihak-pihak yang kita percayai itu, sejatinya amatlah terbatas.

Yakni terbatas dalam bidang yang mereka tekuni saja. Memang betul, dokter spesialis gigi amat ahli dalam menangani penyakit gigi.

Tetapi yakinlah bahwa tentu ia akan kesulitan manakala dihadapkan dengan pasien penyakit dalam yang akut, kanker stadium tinggi misalnya.

Begitu pula mekanik kendaraan Toyota contohnya, ia akan angkat tangan manakala diminta menyervis kerusakan parah kendaraan BMW.

Begitulah keterbatasan ilmu yang dimiliki manusia.

Baca Juga: 3 Amalan Utama yang Harus Ditingkatkan di Bulan Suci Ramadhan, Yuk Berlomba-lomba dalam Kebaikan

Setelah kita menyadari realita tersebut, tahukah kita bahwa di sana ada yang memiliki ilmu amat luas, bahkan tanpa batas, di seluruh bidang tanpa terkecuali, namun anehnya terkadang kita tidak percaya pada-Nya?

Kita enggan menerima aturan-Nya. Bahkan tidak jarang ada yang protes dengan ketetapan-Nya! Siapakah Dia? Dialah Penguasa alam semesta ini; Allah tabaraka wa ta’ala.

Dalam sebuah ayat suci al-Qur’an, Allah ta’ala menggambarkan keluasan ilmu-Nya,

“وَعِندَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَ يَعْلَمُهَا إِلاَّ هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلاَّ يَعْلَمُهَا وَلاَ حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الأَرْضِ وَلاَ رَطْبٍ وَلاَ يَابِسٍ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ”.

Artinya: “Hanya Allah lah yang memiliki kunci-kunci alam ghaib, tidak ada yang mengetahuinya selain Allah. Allah mengetahui apa yang ada di darat, di laut dan dedaunan yang jatuh ke tanah. Semuanya itu hanya Allah yang mengetahuinya. Begitu juga biji-bijian yang berada dalam kegelapan bumi, sesuatu yang basah dan yang kering, semuanya pasti telah tercatat dengan jelas dalam sebuah kitab di Lauhul Mahfuzh’. QS. Al-An’am (6): 59.

Baca Juga: Teks Kultum Singkat atau Ceramah Tema Istiqamah adalah Kunci Sukses Dunia Akhirat

Firman-Nya yang lain,

“وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ”.

Artinya: “Sekiranya seluruh pohon yang ada di bumi menjadi pena, dan semua lautan (menjadi tinta), lalu ditambahkan kepadanya tujuh lautan lagi setelah (kering)nya (tinta tersebut), niscaya tidak akan habis kalimat-kalimat Allah itu ditulis. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana”. QS. Luqman (31): 27.

Kaum muslimin dan muslimat yang semoga senantiasa dirahmati Allah…

Dengan ilmu-Nya yang maha luas itulah, Allah ta’ala membuat aturan hidup kita di dunia yang fana ini.

Juga menentukan takdir seluruh makhluk-Nya tanpa terkecuali.

Allah menetapkan dan menentukan semua itu, sesuai dengan kondisi kita dan dipilihkan-Nya semua yang terbaik untuk kita.

Baca Juga: Materi Khutbah Idul Fitri 2022 atau 1443 H Terbaru, Cara Menggapai Kemuliaan Hidup Dunia dan Akhirat

Dia Maha tahu apapun yang terbaik bagi para makhluk-Nya, sekalipun seringkali justru malah mereka sendiri tidak memahaminya.

“ألَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ”

Artinya: “Bukankah Allah mengetahui semua ciptaan-Nya? Allah Maha Mengetahui semua hal sampai selembut-lembutnya dan Mahaluas ilmu-Nya”. QS. Al-Mulk (67): 14.

Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa Sang Pencipta itu lebih mengerti tentang seluk beluk makhluk ciptaan-Nya.

Apa yang baik untuk mereka, Allah ajarkan dan halalkan. Sebaliknya, apa yang buruk dan berbahaya untuk mereka, maka Allah larang dan haramkan.

Kesadaran inilah yang seharusnya kita tumbuhkan dalam jiwa, dalam menyikapi aturan agama.

Baca Juga: Contoh Khutbah Idul Fitri 2022 Terbaru, Tema: Orang-orang yang Bertakwa

Sehingga kita pun akan memiliki kelapangan hati dalam menerima perintah dan larangan Allah ta’ala serta Rasul-Nya shallallahu’alaihiwasallam.

Tidak ada jalan yang lebih mendatangkan kebahagiaan hidup di dunia maupun akhirat, dibanding jalan yang telah digariskan al-Qur’an dan Sunnah.

Siapapun yang meniti jalan tersebut pasti akan selamat, akan tenang dan nyaman kehidupannya.***

Editor: Sunardi Panjaitan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah