JURNAL MEDAN - Tak sengaja makan di minum di bulan puasa Ramadhan masih jadi pertanyaan bagi banyak umat muslim. Apakah puasanya batal?
Namun ketidaksengajaan ini mengajarkan kita untuk memiliki kejujuran dan keikhlasan antara hamba dengan Allah.
Allah meminta hamba-Nya untuk berbuat jujur dan memiliki integritas. Bahwa puasa memang hanya milik Allah.
Baca Juga: Tanda Malam Lailatul Qadar, Keutamaan Serta Bagaimana Cara Mendapatkannya
Diriwayatkan oleh Bukhari, 1761 dan Muslim, 1946
عن أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu berkata, Rasulullah Shallallahu’alai wa sallam bersabda:
Allah berfirman, ‘Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya."
Puasa secara syara’ adalah menahan
diri dari mengerjakan hal-hal yang dapat membatalkan puasa dengan niat tertentu.