Network
JURNAL MEDAN - Bagaimana cara wanita haid dan nifas meraih Malam Lailatul Qadar. Wanita haid bisa melakukan banyak ibadah selain sholat.
Juwaibir mengatakan bahwa dia pernah bertanya pada Adh-Dhahak,
"Bagaimana pendapatmu tentang wanita nifas, haid, musafir, dan orang tidur; apakah mereka bisa mendapatkan bagian dari Lailatul Qadar?"
Adh-Dhahak pun menjawab, "Iya, mereka tetap bisa mendapatkan bagian. Setiap orang yang Allah terima amalannya akan mendapatkan bagian dari Lailatul Qadar." (Lathaif Al-Ma'arif, hlm.341).
Keterangan ini menunjukkan bahwa wanita haid, nifas dan musafir tetap bisa mendapatkan bagian Lailatul Qadar. Hanya saja, wanita haid dan nifas tidak boleh melaksanakan sholat.
Untuk mendapatkan banyak pahala ketika Lailatul qadar, wanita haid, atau nifas masih memiliki banyak kesempatan ibadah.
Berikut ibadah yang bisa dilakukan wanita haid dan nifas untuk meraih Lailatul Qadar:
1. Membaca Al Quran tanpa menyentuh mushaf (naskah atau lembar).
2. Berzikir dengan memperbanyak bacaan tasbih (subhanallah), tahlil (la ilaha illallah), tahmid (alhamdulillah), dan zikir lainnya.
3. Memperbanyak istigfar.
4. Memperbanyak doa.
Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 22 April 2022 Terbaru, Tema: Berkah dan Keistimewaan Ramadhan
5. Membaca doa ketika Lailatul Qadar.
Diriwayatkan dari Aisyah, pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW apa yang harus dia katakan dalam permohonan jika dia bertemu malam Lailatul Qadar.
"Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku, jika aku menemukan malam al-qadr, doa apa yang akan aku katakan? Beliau menjawab"
اللَّـهُـمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُـحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allaahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Pemaaf dan Pemurah maka maafkanlah diriku."
Baca Juga: Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Itikaf, Kapan Waktunya? Bagaimana Ajaran Nabi Muhammad Saw?
Dalam fatwa Islam tanya-jawab dijelaskan, "Wanita haid boleh melakukan semua ibadah, kecuali Sholat, puasa, tawaf di Ka'bah, dan Itikaf di masjid.
Menghidupkan Lailatul Qadar tidak hanya dengan Sholat, namun mencakup semua bentuk ibadah.
Al- Hafizh Ibnu Hajar mengatakan, 'Makna menghidupkan Malam Lailatul Qadar' adalah bergadang di malam tersebut dengan melakukan ketaatan.
An-Nawawi mengatakan, "Makna 'menghidupkan Lailatul Qadar' adalah menghabiskan waktu malam tersebut dengan bergadang untuk sholat dan amal ibadah lainnya."***
