Teks Khutbah Jumat 20 Mei 2022 Terbaru, Memaknai Sabar dan Selalu Husnudzan Kepada Allah

- 19 Mei 2022, 11:50 WIB
Teks, Naskah, Khutbah Jumat Terbaru. Foto: ilustrasi
Teks, Naskah, Khutbah Jumat Terbaru. Foto: ilustrasi /Instagram Nasir Djamil

Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah, tokoh terkemuka ulama Tabi’in.
Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata, ”Sesungguhnya seorang mukmin ketika berbaik sangka kepada Tuhannya, maka dia akan berbuat baik. Sementara orang munafik, dia berprasangka buruk kepada Tuhannya, sehingga dia melakukan amal keburukan.”

Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, ulama besar madzhab Hanbali abad 8 H.
Ibnu Qayim rahimahullah berkata,”Siapa yang memperhatikan masalah ini dengan sangat cermat, niscaya akan mengetahui bahwa husnuzhan kepada Allah adalah berbuat baik itu sendiri.

Sebab yang menjadikan amal seorang hamba itu baik, adalah karena dia memiliki persangkaan bahwa Tuhannya akan memberi balasan dan pahala dari amalannya serta menerimanya, sehingga yang mendorong dia untuk beramal adalah prasangka baik tersebut.

Setiap kali baik dalam prasangkanya, maka semakin baik pula amalnya. Jika tidak demikian maka husnuzhan yang diiringi dengan sikap suka mengikuti hawa nafsu adalah kelemahan…

Secara umum, husnuzhan akan mengantar seseorang melakukan sebab keselamatan. Sedangkan kalau melakukan sebab kebinasaan, berarti dia tidak ada prasangka baik.” (Al-Jawabu Al-Kafi, hal. 13-15 secara ringkas.)

Ma’asyirol Muslimin rahimakumullah,

Seharusnya, seorang muslim senantiasa berprasangka baik kepada Allah Ta’ala. Ada dua tempat yang selayaknya seorang muslim memperbanyak husnuzhan kepada Allah:

1. Husnudzan ketika menunaikan ketaatan.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dia berkata, ”Nabi ﷺ bersabda:

يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ في نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً – رواه البخاري، رقم 7405 ومسلم ، رقم 2675

”Allah Ta’ala berfirman, ”Aku tergantung persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya kalau dia mengingat-Ku. Kalau dia mengingat-Ku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diri-Ku.

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah