Contoh Khutbah Jumat Singkat Padat Bulan Syawal, Tema: 3 Pelajaran Hidup dari Kekalahan di Perang Uhud

- 31 Mei 2022, 17:52 WIB
Contoh Naskah Khutbah Jumat Bulan Syawal, Tema: 3 Pelajaran Hidup dari Kekalahan di Perang Uhud. Foto: Masjid Kubah Mas, Kota Depok, Jawa Barat
Contoh Naskah Khutbah Jumat Bulan Syawal, Tema: 3 Pelajaran Hidup dari Kekalahan di Perang Uhud. Foto: Masjid Kubah Mas, Kota Depok, Jawa Barat /Ahmad Fiqi Purba/Jurnal Medan

Tentara Quraisy juga menyerang pasukan Islam dari arah belakang. Akibatnya, pasukan Islam terpukul mundur. Rasulullah terluka berlumuran darah, dan Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthalib pun syahid.

Baca Juga: Naskah Khutbah Idul Adha 2022, Tema Makna dan Pelajaran dari Qurban Nabi Ibrahim

Pasca Ramadhan, berapa banyak seorang istri tetap taat pada suaminya, berapa banyak anak taat dan patuh pada orang tuanya, karyawan taat pimpinannya, dan warga taat pada pemimpinnya. Kekalahan pada Perang Uhud menjadi pelajaran penting bagi kaum Muslimin agar senantiasa tunduk dan patuh pada perintah pimpinan selama sesuai dengan aturan Islam.

Ma’asyiral muslimin jamaah Jumat rahimakumullah

Pelajaran hidup ketiga, kekalahan akibat terlena dengan kemewahan dunia

Pada perang Uhud pasukan Islam yang menguasai bukit sebenarnya unggul. Begitu musuh terlihat kalah dan meninggalkan banyak harta rampasan, pasukan di Bukit Uhud ikut turun demi mengambil ghanimah, harta rampasan perang. Di luar dugaan, pasukan musuh ada yang bergerak memutar balik sehingga bisa menyerang pasukan Islam di bukit dari belakang.

Akhirnya pasukan Islam pun kalah dalam peperangan. Dalam konteks Ramadhan, kita terasa ringan membaca al Qur’an. Kita bisa mengkhatamkan al Quran, bahkan bisa lebih dari sekali bisa berkali-kali. Pagi siang malam, kita sering membuka al Quran, kita senang berinteraksi dengan al Qur’an dan hal itu membuat hidup kita menjadi tenteram. Kita ringan bersedekah saat Ramadhan, kita mudah melakukan ibadah sunah di saat Ramadhan.

Namun pasca Ramadhan, kita mulai perhitungan dengan harta, kita mulai menahan diri dari sedekah. Kita tumpuk kekayaan, kita kumpulkan harta, karena kita merasa bahwa harta yang sudah kita kumpulkan untuk apa dibagikan kepada sesama, untuk apa disedekahkan pada
orang lain.

Bukankah harta itu, kita yang kerja keras mengumpulkannya. Kita yang susah payah meraihnya, untuk apa harus dibagikan. Pasca Ramadhan, kita mulai enggan berinteraksi dengan al Quran, kita malas membuka lembaran al Quran. Waktu yang dahulu kita gunakan untuk tilawah, membaca al Quran, kita habiskan untuk menumpuk kekayaan.

Bisa jadi kita merasa, bahwa waktu yang digunakan bertadarus, seharusnya bisa digunakan
untuk mencari harta, mengumpulkan uang, memperbanyak penghasilan, mengumpulkan berbagai aset kekayaan. Wal iyadzu billah.

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah