Naskah Khutbah Idul Adha 2022, Materi Totalitas Beriman Seperti Keluarga Nabi Ibrahim

- 2 Juni 2022, 10:20 WIB
Naskah Khutbah Idul Adha 2022, Materi Totalitas Beriman Seperti Keluarga Nabi Ibrahim
Naskah Khutbah Idul Adha 2022, Materi Totalitas Beriman Seperti Keluarga Nabi Ibrahim /Masjid raya Padangsidimpuan/ Ade Kurniawan SE

Baca Juga: Sinopsis Gangaa Hari Ini, Gangaa Jadi Tameng Bagi Sagar Saat Dihadang Anak-anak Nakal, Praba iri ke Madhvi

Ikrimah Maula Ibnu Abbas berkata, “Keduanya berserah diri kepada perintah Allah, sang anak ridha untuk disembelih, dan sang bapak ridha untuk menyembelihnya.”

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaaha Illallahu, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil hamdu….

Jamaah Shalat dan Khutbah Idul Adha rahimakumullah,

Kepasrahan, ketundukan, dan penerimaan kepada perintah dan larangan Allah ‘azza wajalla tidak hanya ditampilkan oleh sang bapak dan sang anak. Sang bunda Hajar pun memberikan keteladanan yang tak kalah hebatnya. Seorang diri Hajar dengan penuh keikhlasan, kesabaran, dan ketabahan mengasuh bayinya, Ismail, di tengah padang pasir yang tandus, panas, tiada sumber air, tiada sumber makanan, tiada pepohonan tempat bernaung, dan tiada manusia lainnya.

Imam Al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadits panjang dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma tentang kisah perjuangan Hajar. Sang suami Ibrahim ‘alaihissalam membawa istrinya Hajar dan bayi laki-lakinya, Ismail, saat ibundanya dalam masa menyusuinya. Ibrahim ‘alaihissalam menempatkan mereka di lembah Bakkah yang tandus, panas, dan sepi dengan hanya berbekal sekantung kurma dan sekantung air minum.

Lalu Ibrahim beranjak pergi (untuk kembali ke negeri Palestina). Maka Hajar mengikutinya di belakangnya, sembari bertanya,

يَا إِبْرَاهِيمُ، أَيْنَ تَذْهَبُ وَتَتْرُكُنَا بِهَذَا الوَادِي، الَّذِي لَيْسَ فِيهِ إِنْسٌ وَلاَ شَيْءٌ؟

“Wahai Ibrahim, engkau hendak pergi ke mana? Apakah engkau akan meninggalkan kami di lembah ini, padahal di sini tiada seorang manusia pun, dan tiada suatu apapun juga?”

Berulang kali pertanyaan itu diajukan oleh Hajar, namun Ibrahim ‘alaihissalam menegarkan hatinya. Ia sama sekali tidak mau menoleh kepada Hajar, karena khawatir hatinya akan luluh dan tidak tega meninggalkan keduanya di lembah Bakkah. Akhirnya Hajar meminta satu ketegasan dari suaminya:

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x