Naskah Khutbah Jumat Terbaru, Tema Memperbanyak Taubat dan Keutamaan Di Dalamnya

- 6 Juni 2022, 10:54 WIB
Naskah Khutbah Jumat Terbaru, Tema Memperbanyak Taubat dan Keutamaan Di Dalamnya
Naskah Khutbah Jumat Terbaru, Tema Memperbanyak Taubat dan Keutamaan Di Dalamnya /Pixabay

Orang yang bertaubat kepada Allah dalam pengertian bahasa Arab dan syariat adalah orang yang kembali dari sesuatu kepada sesuatu. Kembali dari sifat-sifat tercela kepada sifat-sifat terpuji, kembali dari semua larangan Allah menuju perintah-Nya dan dari kemaksiatan kepada ketaatan serta dari yang Allah Azza wa Jalla benci kepada yang dicintaiNya.

Ibadallah,

Taubat memiliki beberapa tingkatan.

Pertama: Orang yang kembali dari kemaksiatan karena takut adzab Allah dinamakan Ta-ib (orang yang bertaubat).
Kedua: Orang yang kembali dari kemaksiatan karena malu dari Allah Azza wa Jalla dinamakan Munib (Inabah).
Ketiga: Orang yang kembali karena pengagungan Allah Azza wa Jalla dinamakan Awab. Ketiga derajat ini diterima disisi Allah Azza wa Jalla.

Taubat dan istighfar sama-sama kembali kepada amal shalih. Sedangkan sebagian ulama ada yang menyatakan: Taubat tidak sempurna kecuali dengan istighfar, berdasarkan firman Allah Azza wa Jalla:

وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ ۖ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ

Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat. [Hud/11: 3]

Seakan-akan istighfar adalah buahnya taubat atau jalan menuju taubat hingga taubat menjadi taubatan nashuha.

Ada juga yang menyatakan: Istighfar adalah meminta maghfirah (ampunan), ada kalanya dengan lisan atau dengan kalbu atau dengan keduanya. Istighfar dengan lisan bermanfaat karena lebih baik daripada diam dan karena orang yang beristighfar dengan lisannya membiasakan dengan ucapan baik. Istighfar dengan kalbu sangat bermanfaat, karena menegaskan kebenaran taubat dan menjauhkan pelakunya dari riya’ dan nifaq serta klaim tanpa dasar. Istighfar dengan lisan dan kalbu lebih bagus, lebih tegas serta lebih menunjukkan kebenaran taubatnya, untuk ittiba’ (mengikuti) firman Allah Azza wa Jalla:

إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah