Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِأَدَاءِ الشَّرَائِعِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ إِلَّا اللهُ السَّمِيْعُ الْبَدِيْعُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّمِعُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ، وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا
Hadirin yang Dirahmati Allah
Di hari istimewa ini, marilah kita meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Karena, orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa kepada-Nya. Yakni menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang. Dan salah satu bentuk ketakwaan itu adalah tawadhu atau sikap rendah hati.
Jamaah yang Berbahagia
Tawadhu berarti menempatkan kita lebih rendah daripada mereka semua. Hal ini guna mengubur sifat sombong yang kerap kali bergelora dalam diri kita. Tawadhu penting kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan kepada Allah SWT maupun kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya, meliputi manusia, hewan, tetumbuhan, dan sebagainya. Lawan dari tawadhu adalah sombong.
Sombong adalah pangkal berbagai macam sifat tercela lainnya. Kita tentu hafal betul kisah iblis yang menolak bersujud dalam rangka menghormati Nabi Adam AS. Itu tidak lain karena kesombongan makhluk terlaknat tersebut. Pasalnya, iblis merasa lebih baik karena diciptakan dari api, sedangkan Nabi Adam AS diciptakan dari tanah.
Hadirin yang Dirahmati Allah