Disebut Perayaan Hari Makan dan Minum, Ini Alasan Umat Islam Dilarang Puasa di Hari Tasyrik

- 1 Juli 2022, 20:11 WIB
Resep sate kambing bumbu kacang, salah satu menu favorit Idul Adha
Resep sate kambing bumbu kacang, salah satu menu favorit Idul Adha /YouTube/Puji Rahayu

JURNAL MEDAN - Hari Tasyrik di dalam ajaran Islam memiliki makna perayaan kemenangan dengan makan dan minum sehingga dilarang puasa.

Tetapi, perayaan malam dan minum tersebut harus tetap dalam koridor mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah.

Hari Tasyrik jatuh pada tanggal 11, 12, dan 13 bulan Dzulhijjah, di saat umat Islam yang sedang menunaikan haji berada di Mina dan melakukan Jumrah.

Baca Juga: Resep Rendang Padang Nikmat, Kreasi Terbaru Daging Qurban untuk Idul Adha 2022

Dari Nubaisyah Al Hudzali, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

"Hari-hari tasyrik adalah hari makan dan minum." - (HR. Muslim no. 1141)

Ketika hari Tasyrik merupakan hari perayaan makan dan minum, maka umat Islam dilarang berpuasa dari tanggal 10 Dzulhijjah (Idul Adha) hingga 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Sehingga jelas bahwa pada saat Idul Adha dan hari tasyrik, umat Muslim tidak boleh atau dilarang puasa.

Halaman:

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x