صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
"Puasa arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." - (HR. Muslim no. 1162).
2. Takbir dan Dzikir
Memperbanyak dzikir termasuk bertahlil, bertasbih, beristighfar, bertahmid, bertakbir dan memperbanyak doa merupakan suatu amalan yang dianjurkan pada bulan ini.
Tidak hanya dijalankan pada bulan Dzulhijjah saja, tetapi ibadah ini juga harus dibiasakan dan konsisten pada keseharian hidup kita.
Ibnu Abbas berkata, "Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang ditentukan yaitu 10 hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq."
Di riwayat lain, Ibnu Umar dan Abu Hurairah pernah keluar ke pasar pada 10 hari pertama Dzulhijah, lalu mereka bertakbir, lantas manusia pun ikut bertakbir. Muhammad bin Ali pun bertakbir setelah shalat sunnah.
Baca Juga: Disebut Perayaan Hari Makan dan Minum, Ini Alasan Umat Islam Dilarang Puasa di Hari Tasyrik
3. Menunaikan Ibadah Haji dan Umroh