Naskah Khutbah Jumat Singkat Bulan Dzulhijjah, Tema Amalan Berpahala Besar Seperti Ibadah Haji dan Umrah

- 7 Juli 2022, 11:07 WIB
Ilustrasi Naskah Khutbah Jumat Singkat Bulan Dzulhijjah, Tema Amalan Berpahala Besar Seperti Ibadah Haji dan Umrah
Ilustrasi Naskah Khutbah Jumat Singkat Bulan Dzulhijjah, Tema Amalan Berpahala Besar Seperti Ibadah Haji dan Umrah /Pixabay

Senantiasa melaksanakan shalat isyraq.
Dalam hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

مَنْ صَلَّى الْفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ، ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَّةٍ، تَامَّةٍ، تَامَّةٍ. رواه الترمذي (586)، وصححه الألباني في صحيح الترغيب (469)

“Siapa yang shalat Shubuh dalam jamaah kemudian duduk berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit kemudian shalat dua rakaat maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala haji dan umrah sempurna, sempurna, sempurna.” [Hadits riwayat At-Tirmidzi no. 586 dan Al-Albani menshahihkannya di dalam shahih At-Targhib no. 469]
Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin dan Syaikh Abdul Azis bin Baz menegaskan bahwa yang dimaksud dengan shalat dua rakaat setelah terbit matahari di sini adalah shalat isyraq, yaitu shalat dhuha yang dilaksanakan di awal waktu dhuha.
Waktunya bukan pas matahari terbit namun setelah matahari seukuran tombak atau sekitar 12-15 menit setelah waktu terbitnya matahari. Jadi shalat isyraq adalah shalat dhuha hanya dilaksanakan di awal waktu dhuha dalam rangkaian dengan shalat shubuh berjamaah dan berdzikir setelahnya.[ii]
Kalau sekedar shalat dhuha di awal waktu tanpa shalat shubuh berjamaah dan berdzikir hingga tiba waktu dhuha, maka tidak akan mendapat pahala haji dan umrah yang dijanjikan. Namun hanya mendapat pahala shalat dhuha saja.

Ketiga, menghadiri kajian Islam di masjid
Dalam hadits dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda,

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ لا يُرِيدُ إِلا أَنْ يَتَعَلَّمَ خَيْرًا أَوْ يُعلِّمَه كَانَ لَهُ كَأَجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حجَّتُه

“Siapa yang pergi ke masjid, dia tidak menginginkan apa pun kecuali dalam rangka belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya pahala sebagaimana pahala haji yang sempurna hajinya.”

[Hadits riwayat Ath-Thabrani (8/94) no. 7473, Al-Hakim (1/169) no. 311 dan Abu Nu’aim di dalam Al-Hilyah (6/97) serta Ibnu ‘Asakir (16/456). Syaikh Al-Albani berkata,”Hasan Shahih.”]

Ini hanyalah salah satu dari sekian banyak pahala dari belajar ilmu syar’i di masjid. Namun demikian, yang sangat disayangkan, kita sering dapati, acara kajian di masjid adalah acara yang paling sedikit peminatnya meskipun lingkungannya 100 persen muslim.

Padahal gratis dengan pahala luar biasa, dipenuhi malaikat dan diturunkan rahmat, barokah dan sakinah dari langit.

Sementara bila acara lain yang penuh sesak dengan dosa dan maksiat, dijauhi malaikat, dipenuhi dengan setan dan dengan tiket mahal sekalipun, justru dipenuhi oleh sebagian besar kaum Muslimin.

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah