JURNAL MEDAN - Hari Raya Idul Adha yang sebentar lagi akan tiba, tentu umat Islam berbondong bondong untuk mempersiapkan hari raya qurban ini, dengan cara berqurban dan menyembelih hewan qurban pada hari Idul Adha.
Namun ada amalan amalan yang sangat besar pahalanya yang bisa dilakukan di bulan Dzulhijjah ini, diantaranya puasa Arafah dan puasa Tarwiyah.
Puasa Arafah adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 09 Dzulhijjah bagi umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji ke tanah suci. Puasa ini memiliki keutamaan yang sangat besar pahalanya disisi Allah Ta’ala.
Sedangkan puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 08 Dzulhijjah, Istilah Tarwiyah berasal dari kata tarawwa yang artinya membawa bekal air. Karena pada hari itu, para jamaah haji membawa banyak bekal air zam-zam untuk persiapan Arafah dan menuju Mina.
Hukum puasa Arafah dan Tarwiyah adalah sunnah, walaupun sunnah hendaknya seorang muslim tidak meninggalkannya karena diganjar dengan pengampunan dosa dua tahun.
Tata cara pelaksanaan puasa Arafah dan Tarwiyah sama dengan puasa sunnah lainnya, yakni dengan berniat di dalam hati, melaksanakan sahur dan berbuka puasa ketika telah masuk waktu magrib.
Keutamaan melaksanakan puasa Arafah disebutkan dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam : “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).
Adapun jadwal puasa sunah Tarwiyah dan Arafah menurut keputusan pemerintah dan berdasarkan Maklumat PP Muhammadiyah adalah sebagai berikut: