Download Khutbah Jumat PDF Penuh Makna. Tema Pelajaran dari Istri Nuh, Luth, Firaun dan Maryam

- 15 Juli 2022, 06:15 WIB
Naskah Khutbah Jumat Tema Pelajaran dari Istri Nuh, Luth, Firaun dan Maryam
Naskah Khutbah Jumat Tema Pelajaran dari Istri Nuh, Luth, Firaun dan Maryam /freepik

dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat.

Berikut penjelasan dari tiga ayat di atas:
Yang dimaksud dengan dua wanita yang berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh adalah istri Nabi Nuh dan Nabi Luth ‘alaihimas salam. Kedua istri tersebut mengkhianati suaminya dalam hal agama, karena keduanya tidak mengikuti agama kedua suaminya. Inilah yang dimaksud berkhianat dalam ayat ini.

Berkhianat yang dimaksud bukanlah berkhianat dalam hal nasab dan ranjang. Karena istri Nabi tidaklah pernah melacurkan diri sama sekali. Allah tidaklah menjadikan istri nabi itu pelacur.

Lantaran kedurhakaan mereka dalam hal agama, Allah katakan, “maka suaminya (Nabi Nuh dan Luth) tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): “Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam).”

Dalam tafsir Al-Jalalain (hlm. 572) disebutkan bahwa istri Nuh itu bernama Wahilah, ia mengatakan pada kaumnya bahwa suaminya itu majnun (gila). Sedangkan isti Luth bernama Wa’ilah, ia tunjukkan pada kaumnya (yang suka pada sesama jenis) bahwa ada tamu yang datang pada malam hari, di mana Wa’ilah menunjukkannya dengan menyalakan api ketika itu. Kalau tamu itu datang pada siang hari diberi tanda dengan asap.

Karena perbuatan istri Nuh dan Luth tersebut, maka mereka akan masuk Jahannam bersama dengan kaum Nuh dan Luth yang kafir.

Allah juga memberikan permisalan untuk istri Fir’aun Asiyah binti Muzahim. Asiyah berkata, “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam Firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.”

Dalam Tafsir Al-Jalalain (hlm. 572) disebutkan Firaun menyiksa Asiyah dengan cara mengikat kedua tangan dan kakinya, lalu di dadanya diletakkan penggilingan yang besar, kemudian dihadapakn kepada sinar matahari yang terik. Bilamana orang yang diperintahkan oleh Firaun untuk menjaganya pergi, malaikat menaungi Asiyah dari sengatan sinar matahari.

Allah sifatkan Asiyah dengan iman dan tunduk pada Rabbnya. Asiyah pun meminta kepada Allah dengan permintaan paling mulia yaitu untuk masuk surga, berada di sisi Allah, dan ia meminta kepada Allah diselamatkan dari kezaliman Fir’aun dan perbuatannya yang jelek, juga agar diselamatkan dari setiap orang yang berbuat zalim. Allah pun mengabulkan doanya dan ia hidup dengan keimanan yang sempurna, ia terus istiqamah, hingga diselamatkan dari berbagai kekejaman Fir’aun.

Itulah kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x