Setelah semua Syaikh yang hadir mengambil bagian dalam Sima, para fuqaha dan para qurra' ahli membaca Al Quran, yang hadir mengingkari hal tersebut Syaikh Ali bin Ali bangkit dan mengelilingi mereka.
Setiap kali beliau berhadapan dengan mereka, orang itu akan kehilangan semua pengetahuan agama dan Alq Quran yang ada didalam dadanya dan hal tersebut berlangsung selama 1 bulan.
Sampai akhirnya mereka mendatangi Syekh Ali bin al Hitti, menciumi kakinya dan memohon maaf, serta ampunan dari Allah
Syekh Ali Bin Al Hitti memerintahkan untuk menghidangkan makanan dan beliau makan bersama mereka. Setelah beliau menyuapi semua yang menghadapnya mereka mendapati semua yang hilang telah kembali ke dalam dada mereka.
Diriwayat lain diceritakan, Syekh melewati dua desa di daerah Nah Armor. Beliau mendapati pedang terhunus dari kedua penduduk desa yang siap memerangi satu sama lain.
Pertikaian tersebut disebabkan saling tuduh atas sebuah pembunuhan. Syaikh Ali kemudian mendatangi jenazah korban, kemudian memegang jidatnya dan berkata.
"Wahai hamba Allah siapakah yang membunuhmu? mayat tersebut duduk dan berkata, yang membunuhku adalah Si Fulan bin Fulan". Lalu ia kembalikan orang itu tak bernyawa.
Syekh Abu Hasan Al Rezeki berkata "Suatu hari aku melihat Syekh Ali binal Hitti sedang duduk di bawah sebatang pohon kurma di kurma. Saat itu aku melihat batang batang kurma tersebut telah berisi buah kurma dan pohon tersebut merunduk sampai beliau dapat memetik dan memakan nya. Padahal pada saat itu tidak ada satu butir kurma pun ada di Iran kemudian aku mengikuti jejaknya dan aku mendapatkan sebutir kurma yang beliau makan, aku memakannya."