Kisah Karomah Hasyim Asy'ari, Pendiri NU yang Sulit Dibohongi, Punya Sikap Lemah Lembut kepada Santri

- 23 Juli 2022, 22:19 WIB
KH Hasyim Asy'ari pendiri NU
KH Hasyim Asy'ari pendiri NU /NU.or.id

JURNAL MEDAN - Hadratussyaikh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy'ari, seorang ulama besar bergelar pahlawan nasional, pendiri sekaligus Rais Akbar Nahdlatul Ulama (NU).

KH Hasim Asy'ari lahir di Tambakrejo, Jombang pada 14 Februari 1871 dan wafat pada 25 juli 1947, dikenal memiliki karomah semasa hidupnya.

KH Hasyim Asy'ari sangat kental dengan ibadah yang kuat, shalat malam puasa, dzikir, sholat sunnah dan beramal shaleh.

Baca Juga: MENYERAMKAN! Cerita Horor Perjalanan Naik Kereta Ghaib dari Stasiun Cikini Menuju Depok

Cerita ini didapatkan dari sang murid Kiai Romli Tamim dan Kiai Adlan yang menjadi Mursyid Tarekat qodiriyah Naqsyabandiyah.

Dikutip dari chanel YouTube Keramat Wali, semasa hidupnya, kyai Hasim Asy'ari mendapat beberapa Karomah, misalnya, mengetahui isi hati orang lain.

Ini bukanlah pencapaian sembarangan, kebersihan hati, dan keteguhan spiritual membuat Hasyim Asy'ari sampai pada tahap tersebut.

Kyai Haji Hasyim menurut kesaksian Kyai Abu Bakar dapat mengetahui isi hati orang lain.

Baca Juga: Streaming dan Downoad Anime Ao Ashi Episode 16 Lengkap Sub Indo. Tayang 23 Juli 2022

Suatu saat beliau berangkat dari rumah ke pondok jalan kaki melewati prostitusi dekat pondok yang juga merupakan bentukan pemerintah Hindia Belanda.

Melalui pabrik gula 7 kir beliau tiba-tiba menggumam dalam hati. Kenapa bisa tempat seperti ini dekat sekali dengan Ponpes.

Ia melihat para wanita di pinggir jalan menjajakan diri, menawarkan diri, kepada lelaki hidung belang yang kebetulan lewat dan mau mampir.

Saat itu beliau juga ditawari, dalam bahasa yang diceritakan, Kiai Hasyim ditarik-tarik karena pada waktu itu ia masih muda.

Baca Juga: Tak Hanya Suami! 8 Titik Orgasme Pria Jadi Spot Penting Dijelajahi Istri Saat Hubungan Intim Kata Dokter Boyke

Sesampainya di pondok beliau kepikiran tentang hal tersebut. Tiba-tiba pukul 08.00 sesudah mengaji, Kyai Hasyim Asy'ari mengumpulkan santrinya,

Abubakar muda ada diantara kumpulan santri itu. Kiai Hasyim kemudian memulai ceramah dan memberikan nasehat.

Pada intinya, Kiai Hasyim meminta kepada santri agar jangan tergoda dengan kondisi wanita menjajakan diri karena pasti banyak yang bakal tergoda.

Cara yang dilakukan Kiai Hasyim sangat unik dan menyentuh para santri. Ceramahnya menyentuh hati dan otak para santri.

Baca Juga: Pria Wajib Tahu! Dokter Boyke Ungkap Rahasia Titik Orgasme Pada Wanita Agar Bergairah Saat Hubungan Intim

Sejak saat itu Kiai Abu Bakar tidak mau berprasangka buruk lagi tentang Pondok dan keadaan masyarakat sekitar.

Di kisah lain, santri Abubakar yang merupakan santri kalong biasanya pulang setelah sholat dzuhur.

Terbesit dipikirannya untuk tidak ikut salat jamaah dan hendak langsung lari pulang.

Tiba-tiba dijewer oleh Kiai Hasyim, diminta untuk tidak pulang terlebih dahulu, diminta shalat jamaah di pondok, jangan pulang sebelum jamaah zuhur.

Baca Juga: Triple Kill, Regan Peserta Junior MasterChef Indonesia 2022 Mendapatkan Pin Kekebalan

Akhirnya Abubakar tadi tidak jadi pulang ikut salat berjamaah disertai dengan dengan wiridannya, identifikasi kebohongan orang lain.

Karomah selanjutnya datang dari penuturan almarhum Kyai Haji Tahmid. Saat mengaji, Kyai Haji Tahmid yang saat itu santri kepercayaan Kiai Hasyim menerima tamu.

Yang datang adalah pamannya Kang Bahrudin yang juga santri senior di Tebuireng.

Diminta oleh Beliau untuk memanggilnya lalu Kang Tahmid bergegas ke dalam.

Baca Juga: Cerita Mistis Nyata! Perempuan Ini Bertemu Genderuwo Ketika Mandi Saat Magrib

Kiai Hasyim saat itu berada dekat masjid Pondok. Kang Bahrudin mengingatkan agar Kang Tahmid salat dulu namun Kiai Tahmid malah menundanya nanti saja katanya.

Saat di dalam Kiai Hasyim bertanya pada Kang Tahmid, "Apakah sudah salat apa belum Kamu?". Kiai Tahmid berbohong dengan mengatakan sudah.

Kiai Hasyim Asy'ari kemudian meminta Kang Tahmid salat dulu dengan nada separuh membentak. "Sana salat dulu!", ujar Tahmid kaget bukan kepalang.

Ternyata gurunya tahu kalau Tahmid belum salat. Ia gemetar tak kuasa untuk berubah dari posisi bersimpuhnya.

Baca Juga: 5 Sosok Penunggu Danau Toba yang Terkenal dan Masih Dipercaya Hingga Kini

Tahmid ingin bergerak tapi tak kuasa karena rasanya panas dingin keringat  mengucur begitu derasnya.

Kemudian Kiai Hasyim menghampiri Tahmid sambil menepuk-nepuk pundaknya.

"Sana salat dulu, lain kali jangan gugup dan bohong biar kamu ini aku ladeni sendiri," ujar Kiai Hasyim. Setelah itu Tahmid merasa badannya kembali enteng.

Sebenarnya banyak kisah karomah Kiai Hasyim Asy'ari namun terlepas dari semua kisah Karomah di atas, Kiai Hasyim Asy'ari tetap manusia biasa.

Baca Juga: SAH, Persib Bandung Gunakan Stadion GBLA, Ketum PSSI Minta Doa Restu Liga 1, Calo Tiket Bakal Dibabat Habis

Yang membedakan kita dengan Kiai Hasyim adalah tingkat kedekatan dengan Allah saja. Kita percaya atau tidak percaya, Karomah para wali itu nyata adanya.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah