Teks Khutbah Jumat Tahun Baru Hijriyah Terbaru PDF, Pelajaran Tahun Baru Hijriyah Dalam Kacamata Muslim

- 27 Juli 2022, 10:53 WIB
Teks Khutbah Jumat Tahun Baru Hijriyah Terbaru PDF, Pelajaran Tahun Baru Hijriyah Dalam Kacamata Muslim
Teks Khutbah Jumat Tahun Baru Hijriyah Terbaru PDF, Pelajaran Tahun Baru Hijriyah Dalam Kacamata Muslim /Pixabay

2. Spirit Hijrah Rasul
Peristiwa hijrahnya Rasulullah ﷺ dari Mekah ke Madinah merupakan peristiwa yang sangat besar. Hijrah merupakan titik balik dari sejarah perjuangan kaum Muslimin dari yang tadinya lemah dan tertindas menjadi merdeka dan bebas secara penuh dalam melaksanakan tuntunan agamanya.

Hijrah Rasulullah ﷺ ini mengandung spirit atau ruh berupa keteguhan dalam memegang prinsip kebenaran, keberanian berkorban secara total demi hidup merdeka di atas prinsip kebenaran tersebut.

Makna Hijrah dalam Islam itu ada dua jenis. Yang pertama adalah hijrah maknawi, yaitu meninggalkan apa saja yang dilarang oleh Allah Ta’ala. Ini membutuhkan keteguhan hati dalam berpegang kepada perintah Allah untuk menjauhi larangan dan sekaligus kesediaan berkorban demi menjauhi larangan Allah tersebut.

Sebab, sering kali terjadi, orang berhijrah menjauhi kebatilan, baik berpindah dari agama selain Islam menujuIslam atau keluar dari kubangan pergaulan dan gaya hidup jahiliyah menuju pergaulan dan gaya hidup yang Islami, itu mengalami banyak hal yang tidak mengenakkan.

Baik berupa pengucilan, dinyinyir orang, dikeluarkan dari pekerjaan, dianiaya hingga sampai dihilangkan nyawanya. Hijrah batin membutuhkan keteguhan hati, kesabaran dan ketawakalan.

Kemudian jenis hijrah kedua adalah hijrah zhahir, berhijrah dari negeri kafir atau negeri yang kezaliman atau kefasikan meraja lela di dalamnya, menuju ke negeri Islam atau negeri yang lebih ringan tingkat kezhaliman dan kefasikannya dalam rangka untuk menyelamatkan agama, nyawa dan hartanya.

Hijrah jenis kedua ini lebih berat lagi.Keteguhan hati, kesabaran, dan kesediaan berkorban yang dibutuhkan lebih besar lagi. Tuntutan untuk bertawakal kepada Allah juga lebih besar karena jelas orang yang hijrah zhahir ini pasti harus meninggalkan kampung halamannya, kadang juga keluarga dan kerabatnya, ke tempat asing yang sama sekali berbeda segalanya.

Setiap kali mengingat hijrah Rasulullah ﷺ dan para sahabat dari Madinah ke Mekkah yang berjarak sekitar 490 km.

Dengan sarana transportasi kuda dan unta, kita akan teringat dengan keteguhan mereka memegang kebenaran, keberanian berkorban, kesabaran menanggung kesulitan perjalanan, ketawakalan kepada Allah terkait nasib masa depan mereka dan keluarganya di tempat baru, yang sama sekali tidak menjanjikan kesejahteraan secara duniawi saat itu.

Mereka justru meninggalkan segala yang mereka miliki, baik rumah, pekerjaan, aset-aset berharga lainnya. Apa yang mereka tinggalkan akhirnya dirampas oleh orang-orang kafir Quraisy. Ini bukan perkara ringan.

Halaman:

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah