Cara Mandi Wajib Laki-laki dan Perempuan, Berikut Ini Niat dan Doanya

- 6 Agustus 2022, 20:23 WIB
Ilustrasi Cara Mandi Wajib Laki-laki
Ilustrasi Cara Mandi Wajib Laki-laki /pexels.com/Monstera

JURNAL MEDAN - Bagi umat Muslim laki-laki, tentu sudah tidak asing dengan istilah mandi wajib atau mandi besar.

Tentunya kita telah mengetahui bersama bahwa mandi wajib ini dilakukan laki-laki maupun perempuan dalam keadaan junub.

Junub diartikan sebagai keadaan keluarnya mani dari alat kelamin laki-laki atau perempuan setelah berhubungan suami istri.

Baca Juga: Profil Rishi Sunak, Kandidat PM Inggris Pengganti Boris Johnson, Berdarah India dan Berasal dari Kalangan Atas

Selain itu, mandi wajib biasanya juga dilakukan oleh setiap perempuan yang baru saja selesai haid atau nifas.

Umat muslim harus melakukan mandi wajib setelah berhadats besar supaya kembali suci dan membaca doa mandi wajib.

Sebab, jika seorang muslim tidak melakukan mandi besar, maka dapat menghalangi dirinya melakukan beberapa ibadah seperti shalat, membaca Al Quran, hingga tawaf. 

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG, Link Live Streaming Timnas U16 Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U16 2022

Mandi wajib tidak hanya dilakukan oleh laki-laki saja, namun perempuan pun juga perlu melakukannya ketika mengalami kondisi tertentu.

Berikut Tata Cara Mandi Wajib.

1. Membaca Doa Mandi Wajib

Nawaitul ghusla li raf’il janâbati ( Bagi Laki-laki)

“ Saya berniat mandi untuk menghilangkan jenabat”

Nawaitul ghusla li raf’il haidli” atau “li raf’in nifâsi (Bagi Perempuan )

Baca Juga: One Piece 1057 Release Date dan Spoiler Reddit, Luffy Siap Join dengan Ormas Cross Guild dan RA

“Saya berniat mandi untuk menghilangkan haidl” atau “untuk menghilangkan nifas”.

2. Mencuci tangan sampai bersih setidakny tiga 3 berturut-turut.

3. Membersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor dan tersembunyi menggunakan tangan kiri.

4. Berwuduh seperti tata cara wudhu saat akan melakukan shalat lima waktu

5. Kemudian Membaca Doa

"Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina”.

Baca Juga: Dosa Setahun Lalu Dihapus Allah, Kapan Puasa Tasu’a dan Asyura 2022? Apa Saja Keutamaan Puasa Ini?

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri***

Editor: Ahmad Fiqi Purba


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x