“Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam”. [Surat Ash-Shafat: 79]
dan firman Allah Ta’ala:
سَلَامٌ قَوْلًا مِن رَّبٍّ رَّحِيمٍ
(Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. [Yasin: 58] dan seterusnya.
Setelah itu lembaran tersebut dimasukkan ke dalam cangkir lalu mereka meminum airnya dengan keyakinan bahwa perbuatan ini akan menghilangkan kejahatan dan musibah yang akan terjadi di bulan Shafar ini.
Siapa saja yang ingin selamat dari keburukan pada hari tersebut, agar shalat empat rakaat dengan cara tertentu. Kemudian shalatnya ditutup dengan doa tertentu:
اللهم أكفني شر هذا اليوم وما ينزل فيه يا كافي المهمات
“Allahummak finii haadzal yaum wa maa yanzilu fiihi yaa Kaafil Muhimmaat.”
Tidak ada keraguan lagi bahwa ini merupakan keyakinan yang rusak, tasyaum tercela serta bid’ah yang buruk yang harus diingkari oleh setiap orang yang berakal dan setiap orang yang melihat orang lain sedang melakukannya.
Rasulullah ﷺ telah memerangi keyakinan ini. Terdapat sebuah riwayat yang telah pasti dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ bersabda,