Teks Khutbah Jumat Terbaru 2022 PDF Bulan Safar, Materi Empat Kebaikan di Dunia dan Akhirat

- 2 September 2022, 09:52 WIB
Khutbah Jumat Terbaru 2022 PDF Bulan Safar, Materi Empat Kebaikan di Dunia dan Akhirat
Khutbah Jumat Terbaru 2022 PDF Bulan Safar, Materi Empat Kebaikan di Dunia dan Akhirat /

Empat Kebaikan Dunia dan Akhirat
Pertama: hati yang bersyukur
Pertama, kebaikan dunia dan akhirat itu terletak pada hati yang bersyukur. Hati yang bersyukur itu sejatinya hati yang bagaimana?

Hati yang bersyukur itu hati yang senang melihat orang lain senang, susah melihat orang lain susah. Hati yang tahu cara berterima kasih kepada Allah subhanahu wata’ala dan orang berjasa kepada dirinya. Hati yang lapang menerima kebaikan dan kebenaran.

Hati yang bersyukur itu bukan hati yang penuh dengan penyakit dan keburukan seperti iri hati, dengki, tamak, prasangka buruk, dan semisalnya.

Bayangkan jika hati kita dipenuhi oleh penyakit-penyakit kronis ini. Bukankah akan banyak pintu-pintu kebaikan dunia dan akhirat yang tertutup karenanya? Dan pintu-pintu dosa akan terbuka lebar dengannya?

Bukankah orang yang iri dengki adalah orang yang tidak bersyukur dengan nikmat yang ada pada dirinya dan menginginkan hilangnya nikmat dari orang lain? Kemudian akhirnya ia akan dekat dengan dosa-dosa memfitnah, gibah, namimah atau adu domba, tajassus atau suka mencari-cari kesalahan, dan lainnya?

Kedua: lisan yang senantiasa berzikir
Saudara seiman sidang shalat Jumat yang dirahmati Allah!

Kedua, kebaikan dunia dan akhirat itu ada pada lisan yang senantiasa berzikir. Lisan yang manakah yang akan mendatangkan kebaikan dunia dan akhirat? Lisan yang senantiasa terikat selalu basah berzikir menyebut nama-Nya.

Sebut bukan sekedar sebut. Tapi ucapan yang keluar dari mulut dan lisan hanyalah ucapan yang Allah cintai.

Lisan yang ketika ditimpa musibah dan mendapat cobaan berucap: Innā lillāhi wa innā Ilaihi rāji’ūn, lisan yang ketika mendapat nikmat senantiasa berucap: Alhamdulillāh, lisan yang ketika melihat sesuatu yang buruk berucap: Na’udzubillāh wa ma’ādzallāh, lisan yang jika berbuat salah langsung bersegera mengucap: Astaghfirullāh, dan lisan yang ketika mendapat sesuatu yang menakjubkan berucap: Subhānallāh wa tabārakallāh.

Bukan lisan yang senantiasa mencela, menghina, memaki, dan membaca aib-aib orang lain, bukan lisan yang suka menghina dengan sebutan binatang, bukan pula lisan yang terbiasa melukai hati dan perasaan orang lain.

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah