وَهَلْ يُكَبُّ النَّاسُ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ
“Bukankah manusia itu dilemparkan ke dalam neraka dengan wajah tersungkur tidak lain disebabkan hasil panen (apa yang mereka peroleh) dari lisan-lisan mereka.” [HR. at-Tirmidzi].
Dalam hadits yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” [Muttafaq ‘alaih].
وَفَقَنَا اللهُ لِالْتِزَامِ هَذِهِ النُّصُوْصِ. وَآخِيْرُ دَعْوَانَا أَنِ الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَشُكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ.
أَمَّا بَعْدُ:
فَيَأَيُّهَا المُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى
Sesunguhnya kewajiban bagi seseorang tatkala dia mendengar ada orang yang mengghibahi seorang muslim lainnya, ia menyanggah dan membuat agar si pelaku diam. Kalau seandainya ia tidak mampu, atau orang tersebut tidak menerima nasihatnya, wajib baginya untuk pergi dari tempat tersebut. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَإِذَا سَمِعُوا۟ ٱللَّغْوَ أَعْرَضُوا۟