Naskah Khutbah Jumat NU Edisi 21 Oktober 2022 Singkat, Tema Pentingnya Menjaga Lisan Menurut Ajaran Islam

- 19 Oktober 2022, 18:16 WIB
Naskah Khutbah Jumat NU Edisi 21 Oktober 2022 Singkat, Tema Pentingnya Menjaga Lisan Menurut Ajaran Islam
Naskah Khutbah Jumat NU Edisi 21 Oktober 2022 Singkat, Tema Pentingnya Menjaga Lisan Menurut Ajaran Islam /Pixabay

"Dan (ingatlah) hari (ketika) musuh-musuh Allah digiring ke dalam neraka lalu mereka dikumpulkan (semuanya). Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan, dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah mereka kerjakan. Dan mereka berkata kepada kulit mereka, 'Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami.' Kulit mereka menjawab, 'Allah yang telah menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dialah yang menciptakan kamu pada kali yang pertama, dan hanya kepadaNya-lah kamu dikembalikan'. Kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan, dan kulitmu terhadapmu, bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan." (Fushshilat: 19-22).

Ketahuilah bahwa ghibah termasuk perbuatan yang paling buruk dan paling tersebar di antara manusia, sehingga mereka tidak selamat darinya melainkan hanya segelintir orang saja. Batasan ghibah yaitu engkau memperbincangkan saudaramu dengan sesuatu yang jika hal itu didengar atau sampai ke telinganya, maka dia merasa tidak senang, baik itu mengenai badan, nasab, perilaku, perbuatan, ucapan atau dalam urusan agamanya, bahkan sampai pakaian yang dia kenakan, rumah tinggal, dan kendaraannya.
Di dalam Shahih Muslim, Sunan Abi Dawud, Sunan at-Tirmidzi dan Sunan an-Nasa`i: dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

أَتَدْرُوْنَ مَاالْغِيْبَةُ؟ قَالُوْا: اللهَ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ. قِيْلَ: أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِيْ مَا أَقُوْلُ؟ قَالَ: إِنْ كَانَ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدْ بَهَتَّهُ.

"Apakah kalian mengetahui, apakah ghibah itu?" Mereka menjawab, "Allah dan RasulNya lebih mengetahui." Beliau bersabda, "Kamu menyebutkan tentang saudaramu dengan sesuatu yang tidak disenanginya." Dikatakan kepada beliau, "Bagaimana pendapatmu bila pada saudaraku memang benar ada yang aku ucapkan?" Beliau bersabda, "Jika pada dirinya benar ada yang kamu ucapkan, maka kamu telah melakukan ghibah terhadapnya, dan jika pada dirinya tidak terdapat sesuatu yang kamu ucapkan, maka kamu telah melakukan tuduhan dusta terhadapnya." (HR. Muslim).

Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

"Ketika saya diangkat (pada peristiwa isra' mi'raj), maka saya melewati kaum yang memiliki kuku dari tembaga. Mereka mencakar wajah dan dada mereka. Saya bertanya, 'Siapakah mereka wahai Jibril?' Jibril menjawab, 'Mereka adalah kaum yang memakan daging manusia (maksudnya melakukan ghibah), dan merusak kehormatan mereka'." (HR. Abu Dawud).

Dalam hadits ini digambarkan dengan jelas bahwa Allah menghukum orang yang melakukan ghibah. Mereka digambarkan sebagai orang yang memakan daging manusia. Di akhirat nanti, mereka mencakar wajah dan dada mereka.

Hadirin Sidang Jum’at Yang Kami Hormati

Hukum ghibah adalah haram berdasarkan ijma' kaum muslimin. Dan telah jelas dalil-dalil yang sharih tentang keharamannya dari al-Kitab, as-Sunnah dan ijma'.
Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضاً

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x