JURNAL MEDAN - Simak tata cara melaksanakan shalat sunnah gerhana bulan total, dari bacaan niat, doa sampai pelaksanaan khutbah.
Shalat gerhana bulan dan matahari termasuk amalan sunnah.
Gerhana merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ketika terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan, Islam mensyariatkan shalat gerhana. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَمِنْ آَيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah malam, siang, matahari dan bulan.
Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya. (QS. Fushilat: 37)
Dari ayat dan hadits tersebut serta hadits lainnya, para ulama menjelaskan bahwa shalat ini hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) baik untuk laki-laki maupun untuk perempuan.
Tata Cara Shalat Gerhana Bulan