Naskah Khutbah Jumat Sambut Tahun Baru 2023 Terbaru Singkat. Tahun Berganti, Hidup Harus Lebih Berarti

- 5 Desember 2022, 21:11 WIB
Batas usia itu sudah merupakan hukum yang menjadi ketetapan-Nya di dunia
Batas usia itu sudah merupakan hukum yang menjadi ketetapan-Nya di dunia /Pixabay

Dari Abi Yahya Shuhaib bin Sinan, dia berkata,”Rasulullah ﷺ bersabda,”Urusan orang mukmin memang mengagumkan. Sesungguhnya seluruh urusannya adalah baik baginya.

Tidak seorang pun yang seperti itu urusannya kecuali bagi orang mukmin. Bila dia mendapatkan kebahagiaan dia bersyukur maka hal itu baik baginya. Dan ketika dia tertimpa musibah dia bersabar dan hal itu baik baginya.” [Hadits riwayat Muslim][ii]

Sedangkan Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, saat menjelaskan makna hayatan thoyyibah atau kehidupan yang baik dalam ayat tadi mengatakan, ”Kehidupan yang baik telah ditafsirkan dengan qana’ah, ridha, rezeki yang baik dan lain-lain.

Yang tepat, yang dimaksud kehidupan yang baik adalah kehidupan hati dan kenikmatan hati, kesenangan dan kegembiraan hati dengan iman, makrifat kepada Allah, mencintai-Nya, kembali kepada-Nya dan tawakal kepada-Nya.”[iii]

Dari ayat tadi, secara singkat, jalan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di dunia dan akhirat adalah:

Beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
Melakukan amal shaleh sesuai dengan syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sunnah Rasulullah ﷺ .
Hanya dua ini caranya. Sederhana konsepnya, namun betapa sulit menerapkanya dalam kehidupan sehari-hari.

Butuh ilmu dan takwa, sabar dan syukur, yakin dan tawakal, zuhud kepada dunia dan cinta kepada akhirat, dzikir dan doa, terus menerus memohon pertolongan kepada Allah Ta’ala agar bisa terus melakukan amal shaleh, sesuai tuntunan Nabi ﷺ semata demi meraih ridha-Nya.

Satu contoh nyata kehidupan yang penuh ketenangan dan ketentraman hati di bawah situasi yang penuh dengan tekanan adalah kehidupan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, ulama besar abad 7 H.

Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah -salah murid terdekat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah- mengatakan, ”Suatu kali Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata kepadaku, ”Apa yang akan dilakukan musuh-musuhku kepadaku?

Sesungguhnya taman dan kebun surgaku ada di dadaku. Kemana pun aku pergi, ia tak pernah berpisah dariku. Sungguh, bila aku dipenjara itu adalah khalwat, bila aku dibunuh itu berarti kematian syahid dan bila aku diusir dari negeriku maka itu adalah tamasya.”

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah