Contoh Khutbah Jumat Terbaru sambut Tahun Baru 2023. Menjadi Hamba yang Baik dan Selalu Bersyukur

- 7 Desember 2022, 17:40 WIB
Contoh Khutbah Jumat Terbaru sambut Tahun Baru 2023. Menjadi Hamba yang Baik dan Selalu Bersyukur
Contoh Khutbah Jumat Terbaru sambut Tahun Baru 2023. Menjadi Hamba yang Baik dan Selalu Bersyukur /Pixabay

JURNAL MEDAN - Simak contoh khutbah Jumat terbaru dalam menambut Tahun Baru 2023 sebagai pengingat keimanan kita karena bergantinya tahun penaggalan masehi.

Judul khutbah dalam kesempatan ini adalah Menjadi Hamba yang Baik dan Selalu Bersyukur kepada Allah.

Apa sebenarnya karakteristik hamba yang terbaik? simak melalui uraian khutbah di bawah.

Bacaan khutbah Pertama.

Baca Juga: Lafaz Doa Setelah Membaca Surat Yasin, Tulisan Arab dan Latin Indonesia

الحَمْدُ لله الوَاحِدِ الأَحَدِ، الفَرْدُ الصَّمَدُ، الّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُواً أَحَدٌ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ
عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد

Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala. Rabb yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Tidak ada sesuatu yang setara dengan dia. Tempat kita meminta segala sesuatu. Tempat kita bergantung. Tempat kita mengadu. Hanya kepada-Nya kita menyembah.

Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasuli kita, Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beserta para keluarga, sahabat, tabi’in, dan orang-orang shalih yang senantiasa istiqamah dan teguh dalam dakwah dan pendidikan umat menuju pribadi dicintai dan diridhai Allah.

Saudaraku, jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala, Apalagi yang akan kita harapkan selain cita-cita menjadi hamba Allah yang terbaik. Menggapai ridha-Nya. Memang kita semua adalah hamba Allah subhanahu wata’ala. Tapi predikat hamba Allah subhanahu wata’ala yang terbaik itu bukanlah predikat yang mudah diraih.

Baca Juga: Baca Manga One Piece 1069 Bahasa Indonesia. Awakening Lucci vs Luffy, Baca Komik Sub Indo di MangaPlus

Hamba Allah yang terbaik bukan dinilai dari popularitasnya, bukan dinilai dari jumlah follower akun instagram, akun facebook, atau akun channel youtube.

Hamba Allah yang terbaik bukan dinilai dari level jabatan, jumlah perusahaan bisnis, keahlian dalam ilmu duniawi, banyaknya kawan, sedikitnya lawan, paras wajah, melimpahnya harta, atau penilaian-penilaian duniawi lainnya.

Hamba Allah yang terbaik adalah hamba yang paling bertakwa, kokoh imannya, dan berkesempatan mendapat cinta, kasih, dan ridha Allah.

Materi Khutbah Jumat: Petunjuk dalam Memilih Pemimpin

Allah subhanahu wata’ala jelaskan dalam firman-Nya:
اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ
“Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.” (QS. Al-Hujurat: 13)

Saudaraku, jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala,

Telah banyak hamba Allah yang terbaik yang telah mendahului kita. Mereka dari kalangan nabi, orang-orang shidiq, para syuhada’, dan orang-orang saleh.

Lantas, apakah kita, manusia yang hidup di akhir zaman ini, masih memiliki peluang untuk menjadi hamba yang dikasihi dan dicintai oleh Allah subhanahu wata’ala?

Ketahuilah, Allah subhanahu wata’ala tidak akan pernah membiarkan hamba-Nya dalam kebingungan dan kesulitan, selama ia bersungguh-sungguh ingin menggapai ridha-Nya.

Ketahuilah, sesunggguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Pada setiap masalah, Allah subhanahu wata’ala siapkan solusi.

Allah subhanahu wata’ala berjanji dalam firman-Nya,
فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ
“Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 5)

Lalu, bagaimana cara menjadi hamba Allah yang terbaik?

Kalimat syahadat yang telah kita ikrarkan melalui lisan, kita yakini dalam hati, dan kita buktikan melalui perbuatan adalah kunci pembuka peluang untuk menjadi hamba yang dikasihi dan dicintai Allah subhanahu wata’ala.

Kemudian selanjutnya, yang perlu kita lakukan adalah mengikuti petunjuk dari Allah subhanahu wata’ala dan rasul-Nya tentang cara menjadi hamba Allah yang terbaik.

Surat al-Furqan adalah surat ke 25 yang di dalamnya Allah subhanahu wata’ala menunjukkan kepada kita beberapa karakter yang dimiliki oleh hamba-Nya yang terbaik. Allah subhanahu wata’ala menyebutkan dengan predikat Ibadurrahman.

Ibadurrahman artinya hamba Dzat Yang Mahapengasih. Istilah lain yang digunakan oleh para ulama adalah Ibadullah. Artinya hamba Allah.

Ibadurrahman adalah kedudukan yang sangat mulia. Lebih tinggi dari sekedar khalqullah yang artinya makhluk ciptaan Allah subhanahu wata’ala.

Ibadurrahman berarti hamba yang hanya menyembah Dzat Yang Mahapengasih.

Materi Khutbah Jumat: Meneladani 4 Karakter Sahabat Abu Ubaidah bin Jarrah

Makhluk ciptaan Allah ada bermacam-macam. Ada yang bernyawa, ada yang tidak bernyawa. Ada yang berakal, ada yang tidak berakal. Ada yang kufur kepada Allah, ada yang beriman.

Ibadurrahman adalah hamba Allah subhanahu wata’ala yang beriman. Ibadurrahman memiliki karakter personaliti yang sangat khas. Karakter ini Allah subhanahu wata’ala sebutkan dalam al-Quran surat Al-Furqan ayat 63 dan beberapa ayat setelahnya.

Dengan mengenali karakter Ibadurrahman dalam surat al-Furqan inilah kita memiliki peluang untuk berusaha meraih kehormatan sebagai hamba Allah yang terbaik.

Karakter Hamba Allah yang Terbaik dalam Surat al-Furqan ayat 63 – 74
Karakter Pertama: Tawadhu’, Tenang, dan Bermartabat
Hamba yang dicintai Allah subhanahu wata’ala adalah kaum beriman yang berkarakter tawadhu’, beradab, tenang dalam bersikap, dan tetap bermartabat di tengah kehidupan sosial.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,
وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا
“Adapun hamba-hamba Dzat Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati.” (QS. Al-Furqan: 63)

Karakter Kedua: Mengabaikan Sikap Orang Jahil
Bagaimana cara menyikapi jika diajak bicara oleh orang jahil tentang hal-hal yang tidak bermanfaat, mengundang maksiat, atau bahkan menyesatkan?

Caranya dengan tidak menggubris pembicaraan mereka. Menjauhkan diri dari kerumunan mereka.

Orang-orang jahil tetap harus didakwahi supaya kembali ke jalan yang benar. Pelaksananya adalah orang yang memiliki kemampuan untuk mendakwahi mereka.

Namun jika bukan dalam rangka mendakwahi mereka, atau tidak memiliki kemampuan untuk mendakwahi mereka, sikap yang paling tepat adalah menjaga lisan dan mengabaikan obrolan mereka. Menolak kejahatan mereka dengan kebaikan atau cara yang baik.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,
وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا
“Dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan ‘salam.’” (QS. Al-Furqan: 63)

Dalam ayat lain Allah subhanahu wata’ala juga berfirman,
وَاِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ اَعْرَضُوْا عَنْهُ وَقَالُوْا لَنَآ اَعْمَالُنَا وَلَكُمْ اَعْمَالُكُمْ ۖسَلٰمٌ عَلَيْكُمْ ۖ لَا نَبْتَغِى الْجٰهِلِيْنَ
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang buruk, mereka berpaling darinya dan berkata, ‘Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amal kamu, semoga selamatlah kamu, kami tidak ingin (bergaul) dengan orang-orang bodoh.’” (QS. Al-Qashash: 55)

Karakter Ketiga: Semangat Shalat Lail
Kekasih Allah subhanahu wata’ala sangat paham kenapa mereka tidak ingin meninggalkan shalat malam. Ada banyak sekali keutamaan shalat malam dalam al-Quran dan hadits shahih.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,
وَالَّذِيْنَ يَبِيْتُوْنَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَّقِيَامًا
“Dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri.” (QS. Al-Furqan: 64)

Karakter Keempat: Sungguh-sungguh Menjauhi Azab
Hamba Allah yang terbaik sangat takut jika Allah subhanahu wata’ala menimpakan azab kepada mereka. Sehingga mereka sangat sungguh-sungguh dalam menjauhi segala bentuk perbuatan yang menjadi sebab datangnya azab.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,
وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَۖ اِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا ۖ
“Dan orang-orang yang berkata, ‘Wahai Rabb kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami, karena sesungguhnya azabnya itu membuat kebinasaan yang kekal.” (QS. Al-Furqan: 65)

Karakter Kelima: Semangat Berinfak
Ibadurrahman adalah hamba beriman yang bijaksana dalam berinfak. Mereka semangat berinfak, namun tidak berlebihan juga tidak pelit.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا

“Dan orang-orang yang apabila menginfakkan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, di antara keduanya secara wajar.” (QS. Al-Furqan: 67)

Karakter Keenam: Tidak Menyekutukan Allah subhanahu wata’ala
Siapa pun yang ingin mendapat kehormatan sebagai hamba Allah subhanahu wata’ala yang terbaik, haram bagi dirinya untuk menyekutukan Allah dalam bentuk apa pun.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,
وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ
“Dan orang-orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sembahan lain.” (QS. Al-Furqan: 68)

Karakter Ketujuh: Tidak Menumpahkan Darah yang Diharamkan Allah
Menumpahkan darah adalah perkara yang besar. Risikonya berat. Mereka yang mendapat keutamaan sebagai ibadurrahman sangat hati-hati dalam persoalan menumpahkan darah yang diharamkan Allah subhanahu wata’ala.

Darah orang yang diharamkan oleh Allah subhanahu wata’ala untuk ditumpahkan, hanya boleh ditumpahkan dengan cara yang sesuai dengan syariat Islam, seperti hukuman qishash.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,
وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ

“Dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar.” (QS. Al-Furqan: 68)

Karakter Kedelapan: Sungguh-sungguh Menjauhi Zina
Zina merupakan dosa besar. Dapat mengantarkan seseorang pada kekafiran. Karakter hamba Allah yang terbaik adalah menjauhi segala bentuk pintu kekufuran. Termasuk perbuatan zina.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَلَا يَزْنُوْنَۚ

“Dan tidak berzina.” (QS. Al-Furqan: 68)

Karakter Kesembilan: Hamba Allah Menjauhi Kebatilan dalam Perkataan dan Perbuatan
Hamba yang dicintai dan dikasihi Allah subhanahu wata’ala memiliki karakter selalu menjaga lisan. Tidak memberikan kesaksian palsu. Tidak berdusta. Menjauhi forum-forum kemungkaran. Menolak ajakan keburukan dengan kebaikan.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,

وَالَّذِيْنَ لَا يَشْهَدُوْنَ الزُّوْرَۙوَالَّذِيْنَ لَا يَشْهَدُوْنَ الزُّوْرَۙ وَاِذَا مَرُّوْا بِاللَّغْوِ مَرُّوْا كِرَامًا

“Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya.” (QS. Al-Furqan: 72)

Karakter Kesepuluh: Hamba Allah Selalu Tunduk pada Syariat Islam
Tugas utama seorang hamba adalah beribadah, menyembah Allah subhanahu wata’ala. Seluruh bentuk dan tata cara beribadah telah terangkum dalam sebuah konsep panduan hidup yang kita kenal dengan syariat Islam.

Maka, karakter hamba Allah subhanahu wata’ala yang terbaik adalah selalu tunduk terhadap seruan dari al-Quran dan hadits yang menjadi sumber pokok syariat Islam.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,
وَالَّذِيْنَ اِذَا ذُكِّرُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوْا عَلَيْهَا صُمًّا وَّعُمْيَانًا

“Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Rabb mereka, mereka tidak bersikap sebagai orang-orang yang tuli dan buta.” (QS. Al-Furqan: 72)

Karakter Kesebelas: Hamba Allah Peduli terhadap Kebaikan Bersama
Hamba yang dicintai dan dikasihi Allah subhanahu wata’ala adalah sosok yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Saling berbagi. Peduli dengan sesama dalam suka dan duka. Berbahagia jika saudara seiman bahagia, bersedih jika saudara seiman bersedih.

Ibadurrahman sangat gemar membantu sesama. Sangat memperhatikan saudara. Mereka saling mendoakan.

وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

“Dan orang-orang yang berkata, ‘Wahai Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.’” (QS. Al-Furqan: 74)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
‌خَيْرُ ‌النَّاسِ ‌أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi orang lain.” (HR. Al-Qadha’i dalam kitab Musnad asy-Syihab No. 1234. Hadits hasan)

Saudaraku, jamaah shalat Jumat yang dicintai Allah subhanahu wata’ala,

Tidak mudah menjadi hamba yang dicintai dan dikasihi Allah subhanahu wata’ala. untuk mewujudkannya perlu perjuangan dan pengorbanan.

Maka, di sisa-sisa usia kita ini, mari bersama-sama semangat berusaha meraih kemuliaan dari Allah subhanahu wata’ala sebagai hamba yang dicintai, dikasihi, dan diridhai-Nya.

Khutbah Jumat: Karena Bertobat Jadi Kuat Memikul Derita Berat

Semoga Allah subhanahu wata’ala senantiasa memudahkan langkah kita, menyingkirkan segala ujian yang merintang, memberi kemampuan kepada kita untuk senantiasa istiqamah di jalan juang dalam menggapai ridha-Nya. Amin.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ رَسُوْلِ لله وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ
عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ، وَاجْعَلْنَا شَاكِرِينَ لِنِعَمِكَ مُثْنِيْنَ بِهَا عَلَيْكَ، قَابِلِينَ لَهَا، وَأَتِمِمْهَا عَلَيْنَا
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى، والتُّقَى، والعَفَافَ، والغِنَى
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاة

***

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x