Ibadallah, Sesungguhnya kita diciptakan untuk beribadah kepada Allah Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإِنسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” [Quran Adz-Dzariyat: 56]
Seorang yang beribadah kepada Allah dengan sebenar-benarnya harus menempuh dan menggabungkan dua hal:
Pertama: Rasa takut kepada Allah.
Kedua: Berharap ampunan dan pahala dari-Nya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala menceritakan tentang para nabi,
إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَباً وَرَهَباً وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
“Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” [Quran Al-Anbiya: 90]
Ketika rasa takut itu menipis di hati kita, banyaknya maksiat yang kita lakukan dan perintah yang kita selisihi, ini akan menyebabkan datangnya musibah dunia dan musibah akhirat. Akan menjadi sebab lamanya pertolongan datang baik terhadap diri, masyarakat, dan bangsa. Allah Ta’ala berfirman,
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia.” [Quran Ar-Rum: 41]
Demikian juga dengan firman-Nya,
إِنَّ الَّذِينَ تَوَلَّوْا مِنْكُمْ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ إِنَّمَا اسْتَزَلَّهُمْ الشَّيْطَانُ بِبَعْضِ مَا كَسَبُوا
“Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antaramu pada hari bertemu dua pasukan itu, hanya saja mereka digelincirkan oleh syaitan, disebabkan sebagian kesalahan yang telah mereka perbuat…” [Quran Ali Imran: 155]