Kaum muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah, Khotib mewasiatkan kepada diri khotib pribadi dan jamaah sekalian agar senantiasa bertakwa kepada Allah. Karena bertakwa kepada Allah akan membawa keselamatan pada diri seseorang di dunia dan akhirat.
Kaum muslimin, Karena nasihat yang selayaknya diangkat di mimbar Jumat ini adalah nasihat takwa.
Mengajak kaum muslimin mengingat dan kembali kepada Allah. Mengajak kaum muslimin kembali merenungkan aturan-aturan dan syariat-syariat yang telah Allah tetapkan.
Baca Juga: Ending Mega Bollywood Rab Ne Bana Di Jodi ANTV: Kisah Penyamaran Seorang Suami demi Cinta Istrinya
Ibadallah, Iman kepada takdir adalah bagian dari rukun iman. Siapa yang tidak beriman kepadanya, maka dia belumlah menjadi orang yang beriman. Malaikat Jibril ‘alaihissalam pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang iman. Jibril bertanya,
فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِيْمَانِ، قَالَ: (أَنْ تُؤْمِنَ بِالله،وَمَلائِكَتِه،وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَالْيَوْمِ الآَخِر،وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ)
‘Sampaikan kepadaku tentang apa itu iman!’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Iman itu, engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari akhir, serta beriman kepada takdir baik maupun buruk.’ (HR. Muslim).
Hadits ini menjelaskan bahwa keimanan kepada takdir bukan hanya meliputi takdir yang baik saja. Tapi juga meyakini bahwa takdir yang menurut kita tidak baik, yang tidak sesuai harapan kita, bahkan mungkin merugikan kita adalah bagian ketetapan Allah yang harus kita ridhai.
Allah Ta’ala:
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” [Quran Al-Qamar: 49].
Allah juga berfirman,
فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ الْقَادِرُونَ
“lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan.” [Quran Al-Mursalat: 23].