Contoh Khutbah Jumat Singkat Terbaru 30 Desember 2022. Cara Menggapai Keridhaan Allah di Dunia dan Akhirat

- 27 Desember 2022, 12:34 WIB
Contoh Khutbah Jumat Singkat Terbaru 30 Desember 2022. Cara Menggapai Keridhaan Allah di Dunia dan Akhirat
Contoh Khutbah Jumat Singkat Terbaru 30 Desember 2022. Cara Menggapai Keridhaan Allah di Dunia dan Akhirat /Pixabay

وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.” [Quran At-Taubah: 72].

Tidak ada yang lebih mulia dan lebih besar daripada keridhaan Allah. Karena keridhaan-Nya merupakan karunia besar bagi orang-orang muslim yang sadar akan keislamannya. Kalau seorang muslim benar-benar memahami urgensi keridhaan Allah, niscaya hatinya akan bergetar. Ia berusaha sekuat tenaga agar Allah ridha padanya.

Baca Juga: ENDING Sinopsis Baghban Mega Bollywood ANTV: Kisah Pasutri Tua Ditelantarkan, dan Dijaga Anak Angkat

Perhatikan ayat berikut ini, bagaimana Allah Ta’ala menyebutkan bahwa keridhaan dari-Nya merupakan kenikmatan tambahan di surga. Padahal nikmat yang paling ringan di surga itu lebih baik dari dunia dan seisinya. Setelah penduduk surga menikmati kenikmatan surga. Allah berfirman dalam hadits qudis:

إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ لِأَهْلِ الْجَنَّةِ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ فَيَقُولُونَ لَبَّيْكَ رَبَّنَا وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ فَيَقُولُ هَلْ رَضِيتُمْ فَيَقُولُونَ وَمَا لَنَا لَا نَرْضَى يَا رَبِّ وَقَدْ أَعْطَيْتَنَا مَا لَمْ تُعْطِ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ فَيَقُولُ أَلَا أُعْطِيكُمْ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ فَيَقُولُونَ يَا رَبِّ وَأَيُّ شَيْءٍ أَفْضَلُ مِنْ ذَلِكَ فَيَقُولُ أُحِلُّ عَلَيْكُمْ رِضْوَانِي فَلَا أَسْخَطُ عَلَيْكُمْ بَعْدَهُ أَبَدًا
“Allah memanggil penduduk surga, ‘Hai penduduk surga’! Mereka menjawab, ‘Baik, kami penuhi panggilan-Mu, dan seluruh kebaikan berada di tangan-Mu’! Allah meneruskan, ‘Apakah kalian telah puas’! Mereka menjawab, ‘Bagaimanakah kami tidak puas wahai Rabb, sedang telah Engkau beri kami sesuatu yang belum pernah Engkau berikan kepada satu pun dari makhluk-Mu’!

Allah kembali berkata, ‘Maukah Aku beri kalian suatu yang lebih utama daripada itu semua’? Mereka balik bertanya, ‘Ya Rabb, apalagi yang lebih utama daripada itu semua’? Allah menjawab, ‘Sekarang Aku halalkan untuk kalian keridhaan-Ku, sehingga Aku tidak marah terhadap kalian selama-lamanya’! [HR. Al-Bukhari 6964].

Karena urgensi inilah, cara hidup para nabi adalah dengan bersegera menuju keridhaan Allah. Sebagaimana Nabi Musa yang bersegera menuju keridhaan Allah. Allah Ta’ala berfirman,

وَعَجِلْتُ إِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضَى
“dan aku bersegera kepada-Mu, Ya Tuhanku, agar Engkau rida (kepadaku).” [Quran Thaha: 85].

Demikian juga dengan Nabi Sulaiman ‘alaihissalam:

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” [Quran An-Naml: 19].

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah