Teks Khutbah Jumat Tema Awal tahun 2023 PDF. Tema Empat Ciri Orang Lalai yang Tanpa Kita Sadari

- 6 Januari 2023, 10:01 WIB
Teks Khutbah Jumat Tema Awal tahun 2023 PDF. Tema Empat Ciri Orang Lalai yang Tanpa Kita Sadari
Teks Khutbah Jumat Tema Awal tahun 2023 PDF. Tema Empat Ciri Orang Lalai yang Tanpa Kita Sadari /pixabay

إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوْبَهُ كَأَنَّهُ ‌قَاعِدٌ ‌تَحْتَ ‌جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ، وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوْبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ
“Sesungguhnya orang mukmin melihat dosa-dosanya seperti ia duduk di pangkal gunung, ia khawatir gunung itu akan menimpanya, sedangkan orang fajir (selalu berbuat dosa) melihat dosa-dosanya seperti lalat yang menempel di batang hidungnya, kemudian ia mengusirnya seperti ini lalu terbang.” (HR. Al-Bukhari no. 5949)

Abu Jamrah menjelaskan bahwa hati seorang fajir yang selalu berbuat kezaliman itu menganggap ringan perbuatan tersebut baginya dan apabila diberikan nasihat kepadanya dia mengatakan, “Ini hanya perkara yang remeh.” (Fathul Bâri, Ibnu Hajar al-Asqalani, 11/105)

Kedua: Terbiasa dan gemar melakukan maksiat
Ketika seseorang telah meremehkan maksiat maka secara otomatis hal tersebut akan menjadikannya gemar bermaksiat, sebab perkara maksiat ini adalah hal yang biasa baginya.

Bahkan, maksiat tersebut dia lakukan secara bangga dan terang-terangan. Wal ‘Iyadzu billah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh imam al-Bukhari, hadits nomor 5721,

كُلُّ أُمَّتِى مُعَافًى ‌إِلَّا ‌الْمُجَاهِرِيْنَ، وَإِنَّ مِنَ الْمُجَاهَرَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلًا، ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ، فَيَقُوْلَ: يَا فُلَانُ، عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا، وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ، فَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَلَيْهُ
“Setiap umatku dimaafkan (dosanya) kecuali orang-orang yang menampak-nampakkannya. Dan sesungguhnya, di antara menampak-nampakkan (dosa) adalah seorang hamba yang melakukan amalan di waktu malam sementara Allah telah menutupinya, kemudian di waktu pagi dia berkata,‘Wahai fulan, semalam aku telah melakukan ini dan itu,’ padahal pada malam harinya (dosanya) telah ditutupi oleh Rabbnya. Ia pun bermalam dalam keadaan (dosanya) telah ditutupi oleh Rabbnya dan di pagi harinya ia menyingkap apa yang telah ditutupi oleh Allah.”

Ibnu Bathal memberikan keterangan, sebagaimana dikutip oleh Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari jilid 10 halaman 487 bahwa gemar dan terang-terangan dalam berbuat maksiat adalah berangkat dari meremehkan hak Allah dan Rasul-Nya (Istikhfaf).

Dhuyufurrahman, tamu undangan Allah yang berbahagia,

Ketiga: Menyia-nyiakan waktu dengan melakukan sesuatu yang tidak berfaedah
Ciri selanjutnya seseorang telah terinfeksi sifat ghaflah adalah dia pasti akan membuang-buang waktunya, menggunakannya kepada sesuatu yang tidak bermanfaat sehingga waktu berlalu dengan sia-sia.

Sebab waktu adalah nikmat, dan tak seorang pun yang menyia-nyiakannya kecuali hanyalah orang-orang yang lalai atau ghaflah.

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah