Naskah Singkat Khutbah Jumat Awal tahun 2023. Tema Menjadi Pribadi yang Optimis dalam Kehidupan

- 6 Januari 2023, 11:01 WIB
Naskah Singkat Khutbah Jumat Awal tahun 2023. Tema Menjadi Pribadi yang Optimis
Naskah Singkat Khutbah Jumat Awal tahun 2023. Tema Menjadi Pribadi yang Optimis /pixabay

JURNAL MEDAN - Referensi naskah singkat Khutbah Jumat Awal tahun 2023 tentang sikap optimasi bagi seorang hamba.

Tema khutbah jumat dalam artikel ini adalah Menjadi Pribadi yang Optimis.

Berikut kutipan naskah lengkapnya, mohon maaaf jika ada kesalahan dalam penulisan

Khutbah Jumat Pertama

Baca Juga: Kronologi Video Viral Qariah Disawer Saat Baca Al Quran. Nadia Hawasyi: Saya Marah dan Kecewa

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ حَكَمَ وَقَدَرَ، وَبَشَّرَ وَأَنْذَرَ، أَقَامَ هَذَا الكَوْنَ عَلَى المِيْزَانِ وَالعَدْلِ، اِمْتَنَّ عَلَى مَنْ شَاءَ مِنْ عِبَادِهِ بِفَضْلٍ، أَحْمَدُهُ – سُبْحَانَهُ – حَمْدًا يَلِيْقُ بِحِكْمَتِهِ البَالِغَةِ وَالقُدْرَتِهِ البَاهِرَةِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَسِعَ كُلُّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا، وَأَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ قُدْرَةً وَحُكْمًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ مَحُمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المِيْزَانُ الأَكْبَرُ، وَالسِرَاجُ الأَزْهَرُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى الآلِ الطَّيِّبِيْنَ السَادَةِ، وَالصَّحَابَةِ أُوْلِي القُوَّةِ وَالْأَبْصَارِ وَالرِّيَادَةِ، وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا مَا سَبَّحَتِ الأَفْلَاكُ الدَائِرَةُ، وَالخَلَائِقُ المُتَكَاثِرَةُ.
أَمَّا بَعْدُ:
فَاتَّقُوْا اللهَ –عِبَادَ اللهِ – وَرَاقِبُوْهُ، وَاعْلَمُوْا أَنَّكُمْ إِنْ تَتَّقُوْا اللهَ يَجْعَلَّكُمْ فُرْقَانًا وَنُوْرًا تَمْشُوْنَ بِهِ، وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللهُ ذُوْ الفَضْلِ العَظِيْمِ.

Ibadallah, Sesungguhnya di antara sifat terpuji yang menimbulkan kebahagian di hati. Membuat seseorang bersangka baik kepada Allah Ta’ala. Bertawakal dengan maksimal kepada-Nya. Yaitu sifat optimis. Optimis adalah yakin akan datangnya kebaikan. Walaupun dalam kondisi sulit. Bahkan sedang berhadapan dengan musibah.

Sesungguhnya sifat optimis menunjukkan bahwa seseorang itu ridha kepada Allah. Beriman pada qadha dan qadar-Nya. Bersangka baik pada-Nya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” [Quran Al-Baqarh: 216].

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah