Khutbah Jumat Singkat 2023 Penuh Makna. Nasihat Kematian dari Rasulullah SAW dan Mempersiapkannya

- 11 Januari 2023, 16:49 WIB
Khutbah Jumat Singkat Penuh Makna. Nasihat Kematian dari Rasulullah SAW dan Mempersiapkannya
Khutbah Jumat Singkat Penuh Makna. Nasihat Kematian dari Rasulullah SAW dan Mempersiapkannya /pixabay

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ؛ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ مَعَاشِرَ المُؤْمِنِيْنَ عِبَادَ اللهِ: اِتَّقُوْا اللهَ؛ فَإِنَّ مَنِ اتَّقَى اللهَ وَقَاهُ وَأَرْشَدَهُ إِلَى خَيْرٍ أُمُوْرٍ دِيْنِهِ وَدُنْيَاهُ .

Ibadallah, Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala yang Dia larang. Bertakwalah kepada Allah dalam kondisi sempit maupun lapang. Dalam kondisi sedih maupun bahagia. Dalam keramaian maupun saat sendirian.

Ibadallah, Yakinlah! Berkumpulnya kita di dalam masjid saat ini jauh lebih baik dibanding proyek-proyek besar, dengan uang melimpah, yang tengah diusahakan orang pada saat ini. Tapi meninggalkan jumatan. Apalagi meninggalkan jumatan dalam keadaan nganggur dan santai. Tidak ada yang ia dapat dari dunianya. Amaan yang sedang kita lakukan saat ini adalah sesuatu yang ingin diulangi oleh semua orang yang telah mati. Agar mereka bisa menambah bekal mereka untuk akhirat. Walaupun saat hidup mereka merasakan kenikmatan dunia yang banyak. Tapi kalau dihidupkan kembali dan diberi pilihan, mereka akan lebih memilih ini dibanding kenikmatan lain yang pernah mereka rasakan. Dan saat di dunia, Allah sudah mengingatkan kita akan hal ini. Allah Ta’ala berfirman,

وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” [Quran Al-Baqarah: 197].

Baca Juga: ENDING Sinopsis Ishq Mein Marjawan 2 ANTV: Nenek Tewas di Tangan Vyom, Vans dan Ridhima Hidup Bahagia

Ibadallah, Aktivitas dunia kita, cita-cita tinggi kita, harapan besar kita, keinginan kita akan sukses, melihat anak-anak kita tumbuh besar dan dewasa, terkadang membuat kita lupa dengan kematian. Kita boleh memiliki cita-cita tinggi, harapan besar, dan bersungguh-sungguh mewujudkannya. Namun ingat firman Allah Ta’ala,

وَأَنَّ إِلَى رَبِّكَ الْمُنْتَهَى
“Dan bahwasanya kepada Tuhamulah kesudahan (segala sesuatu).” [QS. An-Najm: 42].

Kematian adalah puncak setiap makhluk di muka bumi. Kematian merupakan penghujung bagi setiap yang bernyawa di dunia ini. Hal itu sudah menjadi ketetapan Allah (untuk semua makhluk) termasuk para malaikat; Jibril, Mikail, Israfil –alaihimussalam- bahkan malaikat pencabut nyawa-pun akan mengalami kematian.

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ، وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
“Semua yang ada di bumi akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal.” [QS. Ar-Rahman: 26-27].

Ibadallah, Kita terbiasa mendengar motivator dunia, yang memotivasi kita agar semangat bekerja. Meningkatkan omset dan penghasilan. Mencari kerjaan sampingan, dsb. Tidak ada salahnya. Walaupun semua itu belum pasti kita dapatkan. Namun sekarang, di khotbah Jumat ini, kita duduk sebentar mendengarkan motivasi lainnya. Menghadapi sesuatu yang pasti dialami setiap orang. Dan mengamalkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah