Network
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَظِيْمِ الإِحْسَانِ وَاسِعِ الفَضْلِ وَالجُوْدِ وَالاِمْتِنَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .
أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ:
اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ تَقْوَى اللهِ جَلَّ وَعَلَا عَمَلٌ بِطَاعَةِ اللهِ عَلَى نُوْرٍ مِنَ اللهِ رَجَاءَ ثَوَابِ اللهِ، وَتَرْكَ مَعْصِيَةِ اللهِ عَلَى نُوْرٍ مِنَ اللهِ خِيْفَةَ عَذَابِ اللهِ .
Ibadallah, Dunia ini adalah tempat kita beramal shaleh. Kita diciptakan bukan dari bayi, besar, sibuk mencari kehidupan dunia, lalu mati. Tidak! Allah Ta’ala berfirman,
أَيَحْسَبُ ٱلْإِنسَٰنُ أَن يُتْرَكَ سُدًى
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)”? [Quran Al-Qiyamah: 36].
Beriman, beramal, dan berusahalah agar masuk surga Allah saat di dunia. Saat kita masih bisa melakukannya. Saat surga itu masih bisa kita tebus dengan amalan shaleh kita dan rahmat dari Allah. Di akhirat nanti, walaupun Anda punya emas sebesar planet bumi ini. Tidak ada lagi gunanya. Tidak akan lagi bisa menebus surga. Sebagaimana hayalan orang-orang yang kafir kepada Allah.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَن يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِم مِّلْءُ الْأَرْضِ ذَهَبًا وَلَوِ افْتَدَىٰ بِهِ ۗ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُم مِّن نَّاصِرِينَ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong.” [Quran Ali Imran: 91].
Ibadallah, Mungkin apa yang saya sampaikan ini masih begitu jauh bagi Anda. Seolah-olah ini adalah pembicaraan santai dan akan lewat begitu saja. sekarang ini akhirat memang hanya cerita dan dunia adalah kehidupan nyata. Namun nanti akan berganti, dunia hanyalah tinggal cerita. Dan akhirat adalah kehidupan nyata.
Sebagaimana dulu, Nabi bercerita bahwa nanti orang-orang Arab akan berlomba-lomba meninggikan bangunan. Padahal saat itu Jazirah Arab masih rata dengan padang pasir. Sekarang, tujuh dari sepuluh Gedung tertinggi di dunia ada di Arab.
