Teks Khutbah Jumat Singkat PDF 20 Januari 2023. Bahaya Penyakit Hati, Bawa Keburukan Dunia dan Akhirat

- 16 Januari 2023, 11:15 WIB
Teks Khutbah Jumat Singkat PDF 20 Januari 2023. Bahaya Penyakit Hati, Bawa Keburukan Dunia dan Akhirat
Teks Khutbah Jumat Singkat PDF 20 Januari 2023. Bahaya Penyakit Hati, Bawa Keburukan Dunia dan Akhirat /pixabay

أَنْ تَرَى أَنَّ عِنْدَكَ شَيْئًا لَيْسَ عِنْدَ غَيْرِكَ، وَلَا أَعْلَمُ فِي الْمُصَلِّينَ شَيْئًا شَرًّا مِنَ الْعُجْبِ
“Ujub adalah ketika engkau melihat ada kelebihan pada dirimu yang tidak dimiliki orang lain. Dan aku tidak mengetahui keburukan pada orang-orang yang shalat kecuali penyakit ujub.” (Syu’ab al-Iman, Imam al-Baihaqi, No. 7910)

Imam Ibnu Abdis Salam rahimahullah berkata,
الْعُجْبُ فَرْحَةٌ فِي النَّفْسِ بِإِضَافَةِ الْعَمَل إِلَيْهَا وَحَمْدِهَا عَلَيْهِ، مَعَ نِسْيَانِ أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى هُوَ الْمُنْعِمُ بِهِ
“Ujub adalah berbangga diri dan menyanjung-sanjung diri atas keberhasilan yang ia capai, dengan melupakan bahwa Allah lah yang telah memberikan kenikmatan itu.” (Bada-i’ as-Suluk, Muhammad bin al-Azraq al-Andalusi, 1/495)

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah, Ujub adalah penyakit hati. ujub adalah sifat yang tercela dan buruk. Karena ujub adalah salah satu bentuk perbuatan syirik kepada Allah ‘azza wajalla. Oleh sebab itu, ujub dihukumi haram dan dikategorikan sebagai salah satu bentuk dosa besar.

Allah ‘azza wajalla berfirman,
وَّيَوْمَ حُنَيْنٍۙ اِذْ اَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْـًٔا
“…dan (ingatlah) Perang Hunain, ketika jumlahmu yang besar itu membanggakan kamu, tetapi (jumlah yang banyak itu) sama sekali tidak berguna bagimu.” (QS. At-Tawbah: 25)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ثَلاَثٌ مُهْلِكَاتٌ: شُحٌّ مُطَاعٌ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ
“Ada tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan; sifat kikir yang dituruti, hawa nafsu yang dituruti, takjub terhadap diri sendiri (ujub).” (HR. Al-Bazzar dalam kitab Kasyfu al-Astar, Al-Haitsami, 1/60. Diriwayatkan dari banyak sahabat; Anas bin Malik, Abdullah bin Abbas, Abu Hurairah, Ibnu Abi Aufa, Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhum)

Dalam riwayat lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
لَوْ لَمْ تَكُونُوا تُذْنِبُونَ لَخَشِيتُ عَلَيْكُمْ مَا هُوَ أَكْبَرُ مِنْ ذَلِكَ: الْعُجْبَ الْعُجْبَ
“Jika pun kalian tidak memiliki dosa maksiat, sungguh aku takut kalian terjebak pada yang lebih besar dari itu: ujub, ujub.” (Faidh al-Qadir Syarh al-Jami’ ash-Shaghir, Al-Munawi, No. 9434, 5/331. Hadits ini hasan menurut Syaikh al-Albani)

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah, Mengapa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut penyakit ujub itu lebih besar dosanya dari dosa perbuatan maksiat?

Karena orang yang melakukan kemaksiatan itu masih bisa disadarkan bahwa perbuatan yang ia lakukan adalah perbuatan maksiat, perbuatan yang buruk, perbuatan yang dampaknya negatif, sehingga ada harapan besar untuk mau bertobat.

Sedangkan orang yang terjangkiti penyakit ujub, perbuatan yang ia lakukan adalah perbuatan baik, amalan kebaikan, namun ia merasa paling dan lebih dari yang lain, dia maghrur, angkuh, takabur, sombong, merasa diri paling bisa, merasa diri paling benar. Ia terjebak ke dalam syubhat keangkuhan diri. Sehingga sulit harapan untuk mau dinasehati agar bertobat.

Sebagaimana digambarkan dalam al-Quran,
وَهُمْ يَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ يُحْسِنُوْنَ صُنْعًا
“Mereka mengira telah berbuat sebaik-baiknya.” (QS. Al-Kahfi: 104)

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah