Referensi Khutbah Jumat Terbaru Singkat, Tema Amalan Bulan Rajab, Keutamaan dan Cara Memuliakannya

- 26 Januari 2023, 22:03 WIB
Referensi Khutbah Jumat Terbaru Singkat, Tema Amalan Bulan Rajab, Keutamaan dan Cara Memuliakannya
Referensi Khutbah Jumat Terbaru Singkat, Tema Amalan Bulan Rajab, Keutamaan dan Cara Memuliakannya /Pixabay

Rajab Mudhar (رَجَبَ مُضَرَ)
Disebut demikian, sebagaimana dalam hadits tadi, karena disandarkan kepada Kabilah Mudhar. Hal ini karena Kabilah Mudhar dahulu mengagungkan bulan Rajab ini dan melindungi kehormatannya. Seakan-akan kabilah tersebut dikhususkan dengan bulan ini.

Kabilah Mudhar mengagungkan bulan ini dengan amat sangat. Pengagungan dan penghormatannya kepada bulan ini jauh lebih besar dibanding yang dilakukan oleh kabilah lain. Mereka tidak mengubah-ubah bulan ini dari waktunya. Bahkan menempatkannya pada waktunya.

Ini berbeda dengan apa yang dilakukan oleh kabilah Arab lainnya. Dahulu mereka biasa mengubah dan mengganti bulan-bulan sesuai dengan keadaan perang yang mereka jalani. Hal ini telah disebutkan di dalam al-Quran:

إِنَّمَا النَّسِيءُ زِيَادَةٌ فِي الْكُفْرِ ۖ يُضَلُّ بِهِ الَّذِينَ كَفَرُوا يُحِلُّونَهُ عَامًا وَيُحَرِّمُونَهُ عَامًا لِيُوَاطِئُوا عِدَّةَ مَا حَرَّمَ اللَّهُ فَيُحِلُّوا مَا حَرَّمَ اللَّهُ ۚ زُيِّنَ لَهُمْ سُوءُ أَعْمَالِهِمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah menambah kekafiran. Disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat mempersesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya, maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah. (Syaitan) menjadikan mereka memandang perbuatan mereka yang buruk itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. [At-Taubah: 37]

Amalan di Bulan Rajab
Jamaah Jumat rahimakumullah, Rajab berasal dari التَّرْجِيبِ ( at-Tarjib) dengan arti التَّعْظِيمِ (At-Ta’zhim) yang bermakna pengagungan. Bisa jadi rahasia penamaan bulan ini dengan Rajab karena kebiasaan mereka dahulu di masa Jahiliah mengagungkan dan menghormati bulan ini.

Setelah itu datanglah Islam, Islam tetap mengagungkan bulan Rajab dengan menjadikannya sebagai salah satu bulan haram dan masuk ke dalam firman Allah Ta’ala:

فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“…Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu..” [At-Taubah: 36]

Jadi, dosa di bulan-bulan haram itu lebih besar dari selainnya dan kita tidak menambah maupun mengurangi apa yang telah Allah Ta’ala syariatkan untuk kita. Tidak terdapat dalil shahih yang mengkhususkan ibadah tertentu di bulan Rajab.

Yang wajib dilakukan di bulan-bulan haram adalah meninggalkan perbuatan menzhalimi diri sendiri dengan meninggalkan perkara-perkara yang diharamkan, menjauhi hal-hal yang dilarang, meningkatkan perbuatan kebaikan dan menekuni berbagai ketaatan dan ibadah kepada Allah Ta’ala tanpa menyebutkan keutamaan suatu amal tertentu tanpa dalil.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata, ”Para ahli ilmu menyebutkan bahwa pahala kebaikan dilipatgandakan di setiap waktu dan tempat yang memiliki keutamaan. Dan bahwa hukuman keburukan membesar di setiap waktu dan tempat yang memiliki keutamaan.

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x