Naskah Singkat Khutbah Jumat Terbaru 10 Februari 2023. Buah dari kejujuran, Hebat di Dunia dan Akhirat

- 6 Februari 2023, 19:27 WIB
Naskah Singkat Khutbah Jumat Terbaru 10 Februari 2023. Buah dari kejujuran, Hebat di Dunia dan Akhirat
Naskah Singkat Khutbah Jumat Terbaru 10 Februari 2023. Buah dari kejujuran, Hebat di Dunia dan Akhirat /

Wahai orang-orang yang beriman tepatilah janji-janji kalian (Al-Maidah/5:1)

Dalam ayat yang mulia ini Allah membuka perintahnya untuk menepati janji dengan panggilan iman, karena menepati janji adalah bukti atas seseorang yang benar-benar beriman. Sebab imannya akan berfungsi mengontrol janji-janjinya.

Kebiasaan suka menyalahi janji adalah merupakan ciri-ciri orang munafik. Sebagaimana disebutkan dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ عَلاَمَاتِ الْمُنَافِقِ ثَلاَثَةٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ». متفق عليه

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Diantara ciri-ciri orang munafik ada tiga; apabila berbicara ia dusta, apabila berjanji ia mungkir dan bila diberi amanah ia khianat. (Muttafaq ‘alaih).

نفَعَنِيَ اللهُ وَإِيَّاكُمْ بِهَدْيِ كِتَابِهِ، وَبِسُنَّةِ نَبِيِّهِ مُحَمَّدٍ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ، مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ وَخَطِيْئَةٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.

Khutbah Kedua:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ، اَلْحَمْدُ لِلَّهِ العَلِيِّ فِي قَدْرِهِ، العَزِيْزِ فِي قَهْرِهِ، أَحْمَدُهُ – سُبْحَانَهُ – عَلَى حُلُوِّ القَضَاءِ وَمُرِّهِ، وَأَسْأَلُهُ الإِعَانَةَ عَلَى حُسْنِ عِبَادَتِهِ وَذِكْرِهِ وَشُكْرِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ تَقُوْمُ السَمَاءُ وَالأَرْضُ بِأَمْرِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُوْلُهُ دَعَا إِلَى اللهِ فِي سِرِّهِ وَجَهْرِهِ، صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَيْهِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ قَامُوْا بِأَمْرِ اللهِ، وَبَذَلُوْا الغَالِي وَالنَفِيْسَ فِي عِزِّ دِيْنِ اللهِ وَنَصْرِهِ وَنَشْرِهِ، وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ مَا لَيْلٌ سَجَى، وَنَهَارٌ أَضْحَى، وَجَادَ سَحَابٌ بِقَطْرِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَمَّا بَعْدُ..:

Ibadallah, Ketiga: Jujur Dalam Berkuasa

Betapa banyak pula kita saksikan dalam kenyataan para penguasa yang tidak jujur dalam kekuasaanya. Baik dalam segi penyusunan rencana anggaran begitu pula dalam penggunaan dan pelaporan anggaran. Kondisi tersebut membuat rakyat tidak lagi punya empati terhadap penguasa. Seharusnya para pejabat negara menjadi tauladan bagi rakyat dalam kejujuran. Sehingga tercipta suasana yang akrab antara rakyat dengan penguasa. Bila seorang penguasa mati dalam keadaan menipu rakyatnya, maka ia akan dijauhkan dari surga. Sebagaimana yang dijelaskan dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah