Referensi Khutbah Jumat Terbaru Ramadhan, Sunnah dan Kebiasaan Baik Nabi Muhammad Saat Bulan Ramadhan

- 27 Maret 2023, 12:15 WIB
Referensi Khutbah Jumat Terbaru Ramadhan, Sunnah dan Kebiasaan Baik Nabi Muhammad Saat Bulan Ramadhan
Referensi Khutbah Jumat Terbaru Ramadhan, Sunnah dan Kebiasaan Baik Nabi Muhammad Saat Bulan Ramadhan /

Dalam hadits shahih riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma disebutkan, ”Rasulullah ﷺ menyambung puasa dalam bulan Ramadhan (puasa wishal). Lalu orang-orang pun ikut puasa wishal.

Maka beliau melarang mereka puasa wishal. Para sahabat berkata, ”Bukankah anda puasa wishal?” Nabi ﷺ menjawab, ”Sesungguhnya aku tidak seperti kalian. Ketika aku tidur, Tuhanku memberikan makan dan minum kepadaku.” [Muttafaq ‘alaih]

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, ”Yang dimaksud dengan makanan dan minuman yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya ﷺ ketika tidur adalah ilmu dan kecintaan yang dipancarkan ke dalam hatinya, sehingga beliau bisa merasakan lezatnya bermunajat kepada Tuhannya.

Makanan dan minuman di sini adalah apa yang mengenyangkan hati, jiwa dan ruh. Karena jika ruh dan hati telah kenyang dengan ‘makanannya’, maka hal ini dapat menguatkan tubuh, sehingga tubuh sanggup tidak mendapatkan makanan dan minuman untuk sementara waktu.” [Subulus Salam Ash-Shan’ani, 2/309]

Menghidupkan malam dengan ibadah
Hal ini sebagaimana dalam hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, ”Rasulullah ﷺ bersungguh-sungguh di bulan Ramadhan, tidak seperti kesungguhan beliau di bulan-bulan yang lain.” [Hadits riwayat Muslim no. 1175]

Maksud “bersungguh-sungguh dibulan Ramadhan” dalam hadits ini adalah volume ibadah Rasulullah ﷺ lebih banyak pada bulan Ramadhan dibanding pada bulan-bulan yang lain.

I’tikaf
Rasulullah ﷺ selalu i’tikaf di bulan Ramadhan pada sepuluh hari yang terakhir. Dalam hadits shahih riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim disebutkan, dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, ”Rasulullah ﷺ selalu beri’tikaf di sepuluh hari yang terakhir pada bulan Ramadhan.” [Muttafaq ‘alaih]

Menghidupkan sepuluh malam terakhir dan membangunkan keluarganya.
Hal ini sebagaimana dalam hadits dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, ”Apabila telah masuk sepuluh hari (terakhir), Rasulullah ﷺ menghidupkan malam, membangunkan keluarganya dan bersungguh-sungguh serta mengencangkan sarungnya.”

[Muttafaq ‘alaih. Hadits riwayat Al-Bukhari (4/233-234) dan Muslim (1174) dalam Shahih mereka]

Yang dimaksud dengan membangunkan keluarganya adalah membangunkan istri-istrinya untuk shalat malam atau mengerjakan ibadah yang lain.

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x