Khutbah Jumat Terbaru Bulan Ramadhan Penuh Makna, Cara Allah Memperlakukan Hamba Yang Taat dan Pendosa

- 28 Maret 2023, 21:30 WIB
Khutbah Jumat Terbaru Bulan Ramadhan Penuh Makna, Cara Allah Memperlakukan Hamba Yang Taat dan Pendosa
Khutbah Jumat Terbaru Bulan Ramadhan Penuh Makna, Cara Allah Memperlakukan Hamba Yang Taat dan Pendosa /ade kurniawan

Allah ‘Azza wa Jallam memperlakukan seorang hamba yang taat, yang mengeluarkan hartanya dengan perlakuan terbaik. Sedangkan terhapada orang-orang yang bermaksiat, yang menahan harta mereka dari yang wajib. Mereka tidak menzakatkannya, menginfakkannya di jalan yang wajib, mereka sangka hal demikain mengekalkan harta, tapi ternyata Allah buat mereka kecewa dan harta mereka pun berkurang. Mereka merasa sempit. Allah Ta’ala telah menceritakan seorang pemilik kebun di dalam Surat al-Kahfi. Ketika ia berbangga dengan kebun indah miliknya. Dan merasa bahwa kebun tersebut; keindahan dan hasilnya yang melimpah merupakan buah usahanya. Allah hancurkan kebunnya. Kemudian barulah ia tersadar.

Demikian juga kisah dalam Surat al-Qalam:

إِنَّا بَلَوْنَاهُمْ كَمَا بَلَوْنَا أَصْحَابَ الْجَنَّةِ إِذْ أَقْسَمُوا لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِينَ (17) وَلَا يَسْتَثْنُونَ (18) فَطَافَ عَلَيْهَا طَائِفٌ مِّن رَّبِّكَ وَهُمْ نَائِمُونَ (19) فَأَصْبَحَتْ كَالصَّرِيمِ (20)
“Sesungguhnya Kami telah mencobai mereka (musyrikin Mekah) sebagaimana Kami telah mencobai pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akanmemetik (hasil)nya di pagi hari, dan mereka tidak menyisihkan (hak fakir miskin), lalu kebun itu diliputi malapetaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur, maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita.” [Quran Al-Qalam: 17-20].

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيْهِ إِلاَّ مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ فَيَقُوْلُ أَحَدُهُمَا: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا. وَيَقُوْلُ اْلآخَرُ: اَللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا.
“Tidak ada satu hari pun dimana seorang hamba memasuki pagi harinya melainkan ada dua Malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berdo’a: ‘Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfak. Dan yang lainnya berdo’a: ‘’Ya Allah, hancurkanlah (harta) org yg kikir.” (HR. Bukhari Muslim).

Lihatlah bagaimana Allah memperlakukan mereka yang taat dan mereka yang ingkar akan nikmat-Nya.

Bisa jadi, kehancuran harta ini adalah kehancuran secara maknawi. Yaitu harta menjadi tidak berkah. Harta tersebut malah menyiksanya bukan membuatnya bahagia. Kemudian di akhirat ia merasakan penyesalan karena dimintai pertanggung-jawaban atas harta yang ia kuasai itu.

Ibadallah, Tidak semua orang yang berharta merasa bahagia dengan hartanya. Terkadang banyak harta disertai banyak adzab yang ia rasakan. Karena itu, Allah Ta’ala menasihati kita dengan firman-Nya:

فَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ
“Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu.” [Quran At-Taubah: 55].

Harta yang tidak berkah disebabkan cara mendapatkannya dengan cara yang haram. Atau juga disebabkan tidak dikeluarkan pada jalan yang Allah perintahkan. Sehingga harta itu malah membuat mereka dirundung kegelisahan.

فَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُم بِهَا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنفُسُهُمْ وَهُمْ كَافِرُونَ
“Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.” [Quran 9:55]

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x