Teks Kultum Ceramah Ramadhan 2023 Singkat: Tema Makna Keteguhan Iman yang Mengagumkan

- 6 April 2023, 11:59 WIB
Teks Kultum Ceramah Ramadhan 2023 Singkat: Tema Makna Keteguhan Iman yang Mengagumkan
Teks Kultum Ceramah Ramadhan 2023 Singkat: Tema Makna Keteguhan Iman yang Mengagumkan /

Bukankah setelah kematiannya, maka istrinya akan menjadi janda, anaknya menjadi yatim, dan ia terputus dari segala bentuk kenikmatan duniawi. Apalagi jika mengingat di kubur nanti tidak ada makanan dan minuman. Tidak ada cahaya dan penerangan. Hanya ada liang lahad. Gelap dan senyap.

Jadi, pikir Jabbar kala itu, kemenangan macam apa yang dirayakan sampai harus mengucapkan kalimat Fuztu wa Rabbil Ka’bah dengan penuh rasa bangga? Karena merasa penasaran dengan teka-teki ini, maka Jabbar bertanya-tanya kepada sebagian kaum muslimin tentang apa yang ia alami.

Tidak lama kemudian, ia mendapati jawaban bahwa kemenangan yang dimaksud Haram bin Milhan adalah asy-Syahadah (kemuliaan mati syahid). Sesungguhnya, kemenangan itu hanya bisa dirasakan oleh kaum mukminin yang mengimani Allah dan hari akhir.

Orang yang mati syahid, seperti Haram bin Milhan ini, sudah pasti mendapat rida ilahi, meraih surga tertinggi, dan menemukan kebahagiaan hakiki. Semua imaji dan bayang-bayang tentang keindahan surgawi, tergambar jelas di detik-detik menjelang kematiannya. Maka, wajarlah apabila Haram melafalkan Fuztu wa Rabbil Ka’bah dengan penuh percaya diri.

Berawal dari sini Jabbar memulai pengembaraan spiritualnya. Ia merasa takjub dengan keteguhan korban serangannya. Jabbar kemudian bertobat dari kemusyrikan. Ia bersyahadat dan memeluk agama Islam. Cerita ini, nyata adanya. Diriwayatkan oleh Syaikhain dalam Shahih mereka; Imam al-Bukhari dan Imam Muslim.

Hikmah Kisah Keteguhan Iman Haram Bin Milhan
Ada banyak hikmah yang bisa kita petik dari kisah indah ini. Di antaranya adalah,

Pertama, pelajaran berharga tentang keteguhan iman seorang da’i. Tentang mental juang yang mengagumkan. Tidak ada rasa gentar. Tidak ada penyesalan atas akidah yang selama ini dia yakini.

Bahkan dengan bangga, Haram bin Milhan merasa menang walau secara zahir telah kalah akibat serangan musuh. Tapi, siapa sangka, keteguhan imannya itulah yang menjadi jalan hidayah orang yang telah membunuhnya.

Kedua, kemenangan hakiki adalah ketika seseorang meraih surga dan dijauhkan dari siksa neraka.

Allah subhanahu wata’ala berfirman,
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
Kullu nafsin żā`iqatul maụt, wa innamā tuwaffauna ujụrakum yaumal-qiyāmah, fa man zuḥziḥa ‘anin-nāri wa udkhilal-jannata fa qad fāz, wa mal-ḥayātud-dun-yā illā matā’ul-gurụr

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x