Teks Khutbah Jumat 21 April 2023 Singkat Padat Ramadhan, Arti Perjuangan dan Akhir Puasa Ramadhan

- 20 April 2023, 20:47 WIB
Teks Khutbah Jumat 21 April 2023 Singkat Padat Ramadhan, Arti Perjuangan dan Akhir Puasa Ramadhan
Teks Khutbah Jumat 21 April 2023 Singkat Padat Ramadhan, Arti Perjuangan dan Akhir Puasa Ramadhan /pixabay

أَقُوْلُ مَا تَسْمَعُوْنَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ يَغْفِرْ لَكُمْ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.

Khutbah Kedua:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَظِيْمِ الإِحْسَانِ، وَاسِعِ الفَضْلِ وَالجُوْدِ وَالاِمْتِنَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ؛ صَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْرًا .
أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ: اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى.

Ibadallah para pencinta Rasulullah, Allah Ta’ala menyampaikan kepada kita,

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [Quran Al-Ahzab: 21]

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang yang telah diampuni dosanya yang telah lalu maupun yang akan datang. Dialah orang yang pertama dibukakan pintu surga. Dan beliau adalah penghuni surga tertinggi. Bersamaan dengan itu, beliau adalah orang yang mencari-cari lailatul qadar dan berharap mendapat kebaikannya.

Beliau bersemangat di sepuluh malam terakhir. Semangat yang tidak ditemukan di malam-malam lainnya dalam satu tahun. Ibunda Aisyah radhiallahu ‘anha mengatakan,

كانَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يَجْتَهِدُ في العَشْرِ الأوَاخِرِ، ما لا يَجْتَهِدُ في غيرِهِ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” [HR. Muslim].

Beliau juga menyatakan,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ (متفق عليه)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan, mengencangkan sarungnya, dan menghidupkan malam-malamnya, serta membangunkan keluarganya.” [Muttafaq Alaih].

Di sepuluh malam terakhir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memutus hubungan dengan manusia demi mencari lailatul qadar. Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri radhiallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah beri’tikaf mulai dari sepuluh hari pertama Ramadhan.

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x