Referensi Singkat Khutbah Jumat Terbaru: Amalan Penghias Hati dan Raih Ketenangan Batin

- 27 April 2023, 17:09 WIB
Referensi Singkat Khutbah Jumat Terbaru: Amalan Penghias Hati dan Raih Ketenangan Batin
Referensi Singkat Khutbah Jumat Terbaru: Amalan Penghias Hati dan Raih Ketenangan Batin /Pixabay

فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu.” [Quran Al-Baqarah: 152]

Al-jazaa-u min jinsil ‘amal, balasan suatu perbuatan itu sesuai dengan jenis amal yang dilakukan. Ketika amalan seseorang adalah dzikir kepada Allah, maka diapun akan diingat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan para ulama menyatakan, “Seandainya tidak ada fadhilah dzikir kecuali hanya satu ayat ini, ini sudah merupakan keutamaan yang luar biasa.” Karena kita ini siapa? Sampai yang menciptakan alam semesta mengingat-ingat kita.

Ibadallah, Suatu ketika, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tengah bersama seorang sahabat yang bernama Ubay bin Ka’ab radhiallahu ‘anhu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إنَّ اللهَ قد أمَرَني أنْ أُقْرئَك القرآنَ. قال: آللهُ سَمَّاني لك؟ قال: نعَمْ، فجعَلَ يَبْكي

“Sesungguhnya Allah memerintahkanku untuk membacakan padamu Alquran.” Lalu Ubay menanggapi, “Apakah Allah sebut namaku”? Nabi menjawab, “Iya.” Ubay pun menangis. [HR. Al-Bukhari 4960 dan Muslim 799].

Di hati Ubay tentu terdapat pikiran, siapakah dirinya hingga Allah Yang Maha Agung, Maha Mulia, penguasa alam semesta menyebut namanya. Artinya, para sahabat memahami tatkala nama mereka disebut oleh Allah itu adalah anugerah yang luar biasa. Kita saja, tatkala kinerja kita diapresiasi gubernur. Jangankan gubernur, pimpinan kita menyebut nama kita di hadapan orang karena kinerja kita, itu sudah luar biasa bahagia. Apalagi yang menyebutnya adalah rajanya para raja. Pencipta alam semesta yang tidak bisa dibandingkan dengan seluruh makhluknya.

Oleh karena itu jamaah sekalian, Perhatikanlah tujuan besar kita melaksanakan ibadah. Sebagaimana firman Allah,

وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكْرِىٓ
“Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” [Quran Tha-ha: 14]

Sehingga tatkala kita shalat, maksimalkan tujuan terbesarnya. Yaitu mengingat dan mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bukan untuk tujuan lain. Dan tidak pula dicampuri dengan hal-hal yang lain.

Sebagian orang, tatkala dia beribadah, tatkala dia melakukan kebaikan, dia diuji dengan hatinya dikotori oleh perasaan bangga diri, padahal semua itu berkat petunjuk dan hidayah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Halaman:

Editor: Ade Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x