Dan khotib mewasiatkan pula, kepada diri khotib pribadi dan kepada semua yang menghadiri shalat Jumat pada hari ini, untuk senantiasa bertakwa kepada Allah ﷻ. Hendaklah kita melandasi semua aktifitas yang kita lakukan, baik aktifitas hati, lisan atau anggota badan lainnya dengan ketakwaan kepada Allah ﷻ. Dengan itu, insya Allah semua aktifitas kita akan berbuah manis di dunia dan di akhirat.
Kaum muslimin rahimakumullah, Allah ﷻ telah jadikan kebaikan bagi para hamba-Nya yang beriman dalam setiap keadaan mereka. Bagaimanapun keadaan mereka, mereka senantiasa berada dalam kebaikan, baik ketika tertimpa musibah, atau ketika senang atau tertimpa sesuatu yang tidak mereka senangi. Disebutkan dalam hadits yang shahih, Rasulullah ﷺ bersabda,
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَلِكَ ِلأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْراً لَهُ.
“Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin itu, sesungguhnya seluruh perkaranya adalah baik baginya dan hal itu tidak dimiliki oleh siapapun kecuali oleh orang mukmin. Jika diberi sesuatu yang menggembirakan, ia bersyukur, maka hal itu merupakan kebaikan baginya, dan apabila ia ditimpa suatu keburukan (musibah) ia bersabar, maka hal itu juga baik baginya.” (HR. Muslim).
Hadits ini mencakup semua ketetapan Allah ﷻ atas hamba-Nya yang beriman dan itu baik bagi mereka jika mereka bersabar saat tertimpa musibah dan bersyukur saat mendapatkan kesenangan. Bahkan itu masuk ke dalam perkara iman, sebagaimana yang diucapkan oleh sebagian ulama salaf:
الإِيْمَانُ صِنْفَانِ فَنِصْفٌ فِي صَبْرٍ وَنِصْفٌ فِي شُكْرٍ
“Iman itu ada dua bagian, sebagian dalam sabar dan sebagian di dalam syukur.”
Allah ﷻ berfirman,
إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
“Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.” (QS:Ibrahim | Ayat: 5).