Barokah dzat atau fisik ini hanya untuk para Nabi dan rasul. Sedangkan untuk selain mereka maka tidak ada barokah yang terkait dengan jasadnya meskipun dia adalah orang terbaik setelah Rasulullah ﷺ yaitu Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anhuma.
Belum pernah terdapat sebuah riwayat pun yang shahih yang menegaskan bahwa para sahabat dahulu mengambil berkah dari bagian tubuh Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anhuma sebagaimana mereka bertabarruk kepada fisik Nabi ﷺ.
Hal ini karena barokahnya Abu Bakar dan Umar adalah barokah amal bukan barokah dzat sebagaimana barokah Nabi ﷺ.
Oleh karenanya, Nabi ﷺ pernah bersabda,
إنَّ مِنَ الشَّجَرِ لَما بَرَكَتُهُ كَبَرَكَةِ المُسْلِمِ
”Sesungguhnya di antara pepohonan itu ada yang memiliki barokah seperti barokah seorang Muslim.” [Hadits riwayat Al-Bukhari 5024]
Hadits ini menunjukkan bahwa pada setiap Muslim ada barokah. Barokah ini disandarkan kepada setiap Muslim yaitu barokah amal. Barokah ini kembalinya kepada iman, ilmu, dakwah dan amal.
Barokah ini tidak berpindah dari satu orang ke orang lain. Berdasarkan hal ini maka makna tabarruk (mencari berkah) dengan orang-orang shalih adalah dengan meneladani keshalihan mereka, mengambil ilmunya dan mencari faedah dari ilmunya.
Tidak diperbolehkan untuk mencari berkah dengan mereka melalui menyentuh mereka atau mengambil keringat mereka dan seterusnya.
4. Pohon
Allah Subhanahu berfirman di dalam surat An-Nur: 35,