Apa Akibat Anak Dibesarkan Orang Tua yang Tidak Matang Secara Emosional, Ini Penjelasan Psikolog Disya Arinda

10 November 2021, 14:52 WIB
Psikolog Klinis Disya Arinda jelaskan hal yang dialami oleh anak jika dibesarkan oleh orang tua yang tidak matang secara emosional. / Pixabay/ Bob_Dmyt

JURNAL MEDAN - Psikolog Klinis, Disya Arinda menjelaskan tentang akibat yang akan dialami oleh anak jika dibesarkan oleh orang tua yang tidak matang secara emosional ketika sudah dewasa.

Disya Arinda menjelaskan orang tua yang emosinya tidak matang disebut dengan Emotionally Immature Parents (EIP).

EIP kata Disya Arinda bisa terjadi karena orang tersebut mengalami emotional loneliness selama masa perkembangan kanak-kanak.

"Kondisi ini apabila tidak ditangani maka berpotensi menjadi tidak matang secara emosional di usia dewasa ketika menjadi orang tua," kata Disya Arinda dikutip jurnalmedan.pikiran-rakyat.com dari akun Twitternya @disyarinda, Rabu 10 November 2021.

Baca Juga: Profil dan Fakta-fakta Kim Hye Yoon, Janda Cantik di Drakor Secret Royal Inspector Joy

Lebih lanjut, Disya Arinda menjelaskan seumur hidup dari lahir hingga akhir hayat, setiap manusia membutuhkan Emotional Intimacy.

Emotinional Intimacy ini lanjut Disya Arinda harus dibangun dari lingkup terkecil dan disediakan oleh orang tua dan keluarga.

"Sayangnya, tidak semua orang tua sadar dan mau mengerti bahwa ngebangung Emotional Intimacy itu perlu banget," katanya.

Disya Arinda menjelaskan Emotional Intimacy bentuknya beragam, dari yang paling mendasar seperti, orang tua mau mendengarkan, memahami, terbuka, terhubung, dekat, dan percaya sehingga anak merasa aman dan nyaman bersama orang tua.

Baca Juga: Preview PSMS Medan vs Muba Babel United di Liga 2 Kamis 11 November 2021: Laskar Ranggonang Usung Misi Bangkit

"Emotional Loneliness inilah yang tidak disadari dan diatasi pada akhirnya dapat diteruskan ke anak dalam pola asuh ketika menjadi orang tua," katanya.

Lalu apa yang dialami oleh anak jika dibesarkan oleh tua yang tidak matang secara emosional?

Disya Arinda mengatakan anak yang diasuh oleh orang tua yang secara emosional tidak matang maka anak tersebut akan mengalami Disclaimer.

"Disclaimer adalah penolakan atau pernyataan rasa tidak setuju akan suatu hal. EIP cenderung melakukan komunikasi satu arah, entah itu perintah, tuntutan, atau tidak ada respon dengan baik," katanya.

Baca Juga: Sering FYP di TikTok, Ini Lirik Lagu Reckless - Madison Beer Lengkap dengan Terjemahannya

"Jadi, susah melakukan diskusi karena orang tua sering kali memaksakan pendapatnya," katanya menambahkan.

EIP kata Disya Arinda juga terjadi ketika ingin jadi pusat perhatian dalam pembicaraan. Memaksa agar orang lain mendengarkannya.

"Jadi, ketika tidak ada yang mendengarkannya dia akan marah. Tetapi, dia juga tidak mau mendengarkan orang lain," jelasnya.

Ada 2 respon yang paling sering dilakukan anak dalam kemarahan di kondisi ini.

Pertama kata Disya Arinda adalah sering kali anak dari EIP ini waswas dan takut salah dalam bersikap.

Baca Juga: Pengakuan Ibu Mertua Mengenai Vanessa Angel: Selalu Minta Dipeluk dan Kepalanya Diusap

"Bagi EIP kemarahannya bisa diatasi oleh orang lain, marahnya hanya akan reda apabila orang lain melakukan sesuatu yang menenangkan atau menyenangkan. Biasanya, anak-anaknya lah yang bertanggung jawab untuk itu," jelasnya.

Sementara yang kedua kata Disya Arinda adalah anak yang mengalai EIP tidak peka dan sulit berempati. Apa yang menurutnya benar adalah absolut.

Anak jadi kurang punya kesempatan untuk merasa dipahami dan saat dewasa, anak sering bingung sama emosinya sendiri.

"Apabla kita merasa Emotinal Intimacynya tidak dipenuhi oleh orang tua, tidak perlu diteruskan ke anak kita kelak," pungkasnya.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler