"Ternyata benar, bahwa di rumah tersebut banyak penunggunya. Orang pintar meminta bapak Sandi memberikan tumbal seperti sesajian dan lainnya," kata Nadia.
Setelah bapak Sandi menuruti semua persyaratan dari orang pintar tersebut, tetap saja hal serupa terus terjadi.
Hingga kejadian tersebut terus berlanjut sampai Sandi berumur 4 tahun. Ketika itu dia melihat ada monyet dan anak-anak kecil berlarian di ruang keluarga.
Ibu Sandi dan Bapak Sandi mulai terbiasa dengan kondisi mistis tersebut karena itu juga tidak membahayakan anak-anaknya.
Namun di saat Sandi berumur 18 tahun, salah seorang sahabat bapak Sandi yang bisa melihat hal gaib bertamu ke rumah.
Di sana dia memberi tahu keluarga bapak Sandi jika di tanah tempat rumah itu berdiri ternyata adalah bekas kuburan keramat.
Dan dia juga melihat ada sosok kuntilanak di dalam kamar Sandi yang menyukai Sandi sejak dari bayi.
Bapak dan ibu Sandi memahami kenehan itu lantaran mereka sudah terbiasa melihat banyak kenjagalan di rumah tersebut sejak bertahun-tahun.