Setelahnya mereka penyuruh sang Ibu menjelaskan apa yang sebenarnya telah terjadi selama 3 bulan tersebut.
Sang Ibu menjelaskan secara rinci bahwa dirinya hanya menghadiri rewang selama 3 hari di Kemangi, mendengar penjelasan tersebut sang anak dan kerabat merasa aneh dan bingung terheran-heran karena di desa kemangi tidak ada pemukiman melainkan itu hanya kuburan.
Karena penasaran anak-anak dan kerabat Ibu tersebut mengecek ke kemangi apakah benar ada pemukiman di sana, namun justru sebaliknya di sana hanyalah sebuah Pemakaman dan kuburan yang dikarematkan oleh warga sekitar.
Usut punya usut ternyata makam yang dikeramatkan tersebut adalah sebuah petinggi militer saat zaman kerajaan Mataram yang pernah berjasa melawan Belanda di Batavia bersama Bahurekso (Bupati Kendal pertama) namun mereka kalah dan dimakamkan di area tersebut.
Dalam kenyataannya, Ibu tersebut sudah dicari oleh warga selama 3 bulan berturut-turut, namun penjelasan tersebut justru bertentangan Ketika sang Ibu menuturkan bahwa dirinya hanya pergi selama 3 hari untuk rewang.
Cerita mistis rewang kemangi ini telah menjadi urban legend yang diceritakan turun menurun dan sudah bertahan selama berpuluh-puluh tahun di wilayah Kendal.***