"Dulu kan ada Jembatan lawas sebelum adanya jembatan dua itu dan juga ada buaya putih" ujar Hanif.
Dikatakan Hanif kerajaan Putri Solo berawal dari jalannya ular hitam besar yang mencari keberadaan putri solo.
Bekas jalan ular hingga Gresik itu kata Hanif kemudian berbekas seperti kubangan panjang hingga akhirnya menjadi sungai Bengawan solo.
"Kalau sungai Bengawan solo merupakan jalan ular besar dari Solo ke Gresik. Ular besar dari Solo mencari putri Solo bekas jalannya berbentuk Bengawan," katanya.
"Dan ular besar ini menetap di mengari, Sementara itu putri Solo menetap di bawah jembatan Sembayat dan bisa jadi itu tumbal untuk Putri Solo karena ular itu wujud dari seorang laki-laki," kata Hanif memaparkan.
"Kalau ada orang yang hilang atau jatuh dari jembatan Sembayat biasanya ketemu di sebelah Desa Bedanten dan setiap orang tercebur masyarakat Sembayat menyarankan untuk pergi ke makam boyot Sembayat sebagai perantara petunjuk," tandasnya.***