Jantung Berhenti Mendadak: Apa yang Terjadi Pada Tubuh dan Bagaimana Menyelamatkan Seseorang?

- 7 Februari 2023, 15:11 WIB
Foto : Serangan Jantung/pmjnews
Foto : Serangan Jantung/pmjnews /

JURNAL MEDAN - Jantung adalah organ yang vital bagi keberlangsungan hidup manusia dalam menjalani kehidupan.

Jantung bekerja tanpa henti sepanjang hidup, memompa darah ke seluruh bagian tubuh sekitar 2,5 miliar kali dalam rata-rata usia manusia.

Namun, terkadang, entah karena cedera, kerusakan, atau penyakit, jantung dapat berhenti memompa darah secara normal dan perlu dihidupkan kembali.

Baca Juga: Mobil Listrik di Indonesia, Prospek Cerah di Tahun 2023: Pembiayaan Mudah Hingga Subsidi Rp5 Triliun

Jantung berhenti mendadak merupakan kondisi yang sangat serius dan sering mengakibatkan kematian.

Penyebab henti jantung mendadak beragam, mulai dari aritmia (gangguan irama jantung) dan/atau kelainan yang ada saat lahir, serta pembesaran jantung, masalah katup jantung, dan penyakit jantung.

Hampir tenggelam, sengatan listrik, penggunaan narkoba, hipotermia, serta kecelakaan dan cedera lainnya juga dapat menyebabkan jantung berhenti berdetak.

Peluang bertahan hidup meningkat jika orang-orang sekitar segera bertindak cepat.

Baca Juga: Rahasia Hormon Kebahagiaan: 6 Gaya Hidup yang Bisa Meningkatkan Produksi Hormon

Menurut studi, sekitar 12 persen orang yang mengalami henti jantung di luar rumah sakit bisa bertahan hidup, demikian pula 25 persen dari mereka yang mengalami henti jantung di rumah sakit.

Nah, inilah yang terjadi pada tubuh saat jantung berhenti berdetak:

1. Hilang kesadaran: Saat jantung berhenti berdetak atau memompa darah, seseorang akan kehilangan kesadaran dan jatuh.

Beberapa orang mungkin melaporkan bahwa mereka merasa pusing, lelah, kedinginan, atau lemah tepat sebelum pingsan.

Sel pertama yang mati selama henti jantung adalah sel otak.

Baca Juga: Bunda, Kenali Tanda Anak Siap Restroom Training: Tips dan Trik untuk Latihan yang Sukses

2. Alat pacu jantung alami tidak berfungsi: Simpul sinus adalah kelompok sel yang menghasilkan impuls listrik melalui jantung dan berfungsi sebagai alat pacu jantung alami.

Saat jantung berhenti, simpul sinus tidak dapat memberi tahu otot jantung kapan harus berkontraksi.

3. Pembuluh darah di otak dan organ lainnya tidak menerima darah: Jantung adalah organ yang memompa darah ke seluruh tubuh.

Saat jantung berhenti, pembuluh darah di otak dan organ lain tidak menerima darah yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik.

Baca Juga: Empat Warna Baru Yamaha XSR 155, Hadirkan Kesan Teknologi Modern dan Keunikan Klasik

Ini akan menyebabkan kerusakan pada organ dan otak yang bisa menyebabkan koma atau kematian.

4. Peningkatan risiko kerusakan jantung: Saat jantung berhenti berdetak, otot jantung tidak menerima oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan. Ini dapat menyebabkan kerusakan jantung yang permanen.

Untuk menyelamatkan seseorang yang mengalami henti jantung mendadak, tindakan cepat harus dilakukan.

Hal ini dapat meliputi pemberian CPR (resusitasi jantung paru) dan menggunakan defibrillator untuk memulihkan irama jantung yang normal.

Baca Juga: Daftar Konser Blackpink Tahun 2023, Bikin Heboh Dengan 4 Tambahan Pertunjukan Baru di Tur Asia Born Pink

Beberapa orang juga dapat memerlukan tindakan medis lebih lanjut seperti operasi jantung atau pemasangan pacemaker.

Maka dari itu, sangat penting untuk diketahui dan mengetahui tindakan yang harus dilakukan jika melihat seseorang mengalami henti jantung mendadak.

Hal ini dapat salah satunya dengan belajar CPR dan tahu dimana letak defibrillator di lingkungan sekitar.

Juga sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dengan mengontrol faktor risiko seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, dan merokok untuk mencegah terjadinya henti jantung mendadak.***

Editor: Arif Rahman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x