Wuih, Indonesia Bakal Punya Silicon Valley? Nilainya Rp18 Triliun! Inilah Komentar Kritis dan Kocak Netizen

10 April 2021, 15:05 WIB
Silicon Valley /Unsplash

JURNAL MEDAN - PT Amarta Karya (Persero) atau AMKA telah meneken proyek pembangunan rencana Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 di Sukabumi, Jawa Barat, dengan nama Bukit Algoritma.

Untuk tahap awal atau 3 tahun ke depan proyek seluas 888 hektare tersebut akan menghabiskan dana Rp18 triliun. Bukit Algoritma digadang-gadang sebagai kawasan Silicon Valley Indonesia.

Netizen Indonesia mulai bereaksi melihat proyek prestisius yang salah satunya digagas politikus PDIP Budiman Sudjatmiko tersebut.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,7 Guncang Kabupaten Malang, Getaran Dirasakan Sampai Jogja

Baca Juga: Yuk Simak 7 Tips Aman Berkicau di Twitter

Sementara Indonesia sudah tidak lagi memiliki Kementerian Riset dan Teknologi yang dilebur dengan Kementerian Pendidikan atas usulan Presiden Jokowi.

"Kemen Riset turun tahta jadi badan, badan investasi justru dinaikkan jadi kementerian. Mendewakan investasi, mengerdilkan riset. Eh mimpi mau punya Silicon Valley. Nyenyak tidurnya?," demikian cuitan akun @dzulfian.

Peneliti dan konsultan cyber security Teguh Aprianto membandingkan proyek Bukit Algoritma dengan sejumlah raksasa teknologi yang dulunya berawal dari sebuah garasi. Raksasa Teknologi, kata dia, awalnya bukanlah proyek prestisius bernilai jutaan dolar.

"Steve Jobs mulai membangun Apple dari sebuah garasi, Google, Twitter, Facebook & perusahaan teknologi lainnya juga begitu," kata Teguh Aprianto di akun @secgron.

Baca Juga: Sosok Simay Barlas Pemeran Tokoh Damla dalam Serial Zalim, Wanita Muda yang Sukses di Dunia Akting

"Mereka bikin sesuatu yang keliatan bentuknya, dikembangkan agar menguntungkan, setelah itu baru memutuskan berkantor di Silicon Valley," demikian cuitan Teguh.

Akun @charizjazz mencuitkan tentang sesuatu yang kocak. Ia mengatakan kalau proyek prestisius itu dibangun di Banyuwangi akan dinamakan Santet yang merupakan singkatan SAiNs, TEknologi dan ioT.

"Karna di banyuwangi jadinya startup santet (SAiNs, TEknologi dan ioT)," ujar akun tersebut.

Akun @anggasasongko mengatakan Indonesia belum memiliki ekosistem yang memadai untuk membangun sebuah lokasi sekelas Silicon Valley.

Baca Juga: Fakta Berker Guven Pemeran Nedim dalam Serial Turki Zalim, Anak Bungsu yang Jadi Bahan Ledekan Keluarganya

"Jadi sebetulnya bukan cuma Silicon Valley kan ya. Seluruh Bay Area. Termasuk Stanford, UC Berkeley, Lucasfilm dan Pixar. Terbangun secara organik karena memang ada embrio dasar ekosistemnya," kata dia.

"Dan embrio itu bukan investasi brick & mortar," tegas @anggasasongko. ***

Editor: Arif Rahman

Tags

Terkini

Terpopuler