Beredar Pamflet Megawati Soekarnoputri Dapat Gelar Guru Besar dari Unhan RI, Ujang Komaruddin: Tidak Pantas!

8 Mei 2021, 11:50 WIB
Megawati Soekarnoputri Dapat Gelar Guru Besar dari Universitas Pertahanan RI, Ujang Komaruddin : Tidak Pantas! /Instagram.com/@ujangkomarudin

JURNAL MEDAN - Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin merasa bingung terhadap kabar yang menyebutkan Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UNHAN RI) akan memberikan gelar 'Guru Besar' tidak tetap kepada Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Ujang Komarudin mengatakan, untuk bisa mendapatkan gelar tersebut sangat tidak mudah. Bahkan yang mengejutkan, ungkap Pria 39 tahun ini, dalam tes dan syarat mendapatkan gelar 'Guru Besar' biasanya justru dipersulit.

Oleh sebab itu, ia mengaku bingung seorang Megawati Soekarnoputri mampu dengan mudah mendapatkan gelar yang hingga kini dikejar oleh para akademisi.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 8 Mei 2021: Rafael Tahu Ricky Masih Hidup dan Ricky Siapkan Rencana Jahat Terhadap Elsa

"Syarat untuk jadi GB (Guru Besar) untuk seorang dosen yang berpengalaman saja, itu lumayan rumit. Dan bahkan cenderung dipersulit. Bagaimana tidak, karena harus  melalui jenjang jabatan akademik 4 kali. (1) Asisten Ahli (2) Lektor (3) Lektor Kepala dan  (4) Guru Besar (GB).  Dan mesti memenuhi atau mencapai 850 KUM (angka kredit dosen)," ujar Ujang saat berbincang dengan Jurnal Medan, Sabtu 8 Mei 2021.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Kang Ujang itu menuturkan, seorang dosen yang sudah menempuh dunia akademisi selama 10 tahun belum tentu berhasil mendapatkan gelar tersebut.

"Minimal (syaratnya) itu sejak dianggat menjadi dosen tetap. Belum lagi ada syarat-syarat lain yang njelimet dan ruwet," kata Ujang.

Oleh sebab itu, Ujang menyayangkan gelar Guru Besar justru dijadikan ajang untuk kepentingam politik.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 8 Mei 2021: Kehamilan Andin dan Niat Jahat Elsa yang Ingin Mencelakai Aldebaran

Walaupun disatu sisi aturan untuk mendapatkan gelar tersebut ada. Namun, alangkah baiknya tak sembarangan memberikannya dan harus disematkan kepada seorang yang benar-benar kredible.

"Aturannya ada. Tapi kan aturan bisa dibuat. Aturan diadakan untuk mengakomodir kepentingan politik. Namun saya, kurang tahu persis aturannya," ungkap Ujang.

Tak sungkan, Ujang lantas menegaskan, jika Presiden ke-4 RI itu tak pantas mendapatkan gelar Guru Besar dari UNHAN RI. Pernyataan yang dilontarkan Ujang tersebut bukan tanpa sebab.

Baginya, kabar tersebut akan menyayat perasaan akademisi tulen yang mati-matian mendapatkan gelar tersebut namun selalu gagal.

Baca Juga: Bayern Munich Incar Fabio Paratici, CFO Juventus yang Dikenal Bertangan Dingin

"Kalau menurut hemat saya tak pas dan tak layak. Apalagi di Unhan. Jangan karena urusan politik, para politisi banyak yang disematkan jadi GB tidak tetap. Itu melukai para dosen yang sudah mati-matianan berjuang di kampus," tutup Ujang.

Sebelumnya, beredar sebuah pamflet yang menerangkan bahwa Universitas Pertahanan RI memberikan gelar Guru Besar tidak tetap kepada Megawati Soekarnoputri.

Dalam pamplet yang beredar itu tertulis "Sidang Senat Terbuka, Pengukuhan Guru Besar Tidak Tetap  Universitas Pertahanan RI, Megawati Soekarnoputri,".

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler