Kedubes Arab Saudi Bantah Isu Kuota Haji, PAN Pertanyakan Kinerja Kemenag RI

4 Juni 2021, 17:20 WIB
Kemenag mempersilakan calon jamaah haji mengambil biaya ibadah haji yang batal berangkat tahun 2021 ini. /SPA/

JURNAL MEDAN - Beredarnya surat dari Kedutaan Besar Arab Saudi di Indonesia yang ditujukan kepada Ketua DPR RI Puan Maharani, yang berisikan bantahan terkait pernyataan sejumlah anggota DPR tentang informasi tidak adanya kuota haji untuk Indonesia pada tahun 2021 ini, membuat masyarakat terkejut.

Merespon hal itu, Ketua Fraksi PAN di DPR Saleh Partaonan Daulay mendorong Kementerian Agama (Kemenag) RI agar terkait pembatalan pemberangkatan jamaah haji Indonesia tahun 2021.

"Jumat pagi ini kami menerima copy-an surat kedutaan Saudi Arabia yang tersebar luas di media sosial dan nadanya menyangkal beberapa informasi yang beredar di media dan masyarakat," ujar Saleh dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Jumat, 4 Mei 2021.

Baca Juga: Menpora Buang Badan Soal Nagita Slavina Jadi Duta PON Papua, Tunjuk Gubernur Papua yang Bertanggungjawab

Dalam surat yang ditujukan kepada Ketua DPR RI tersebut, Duta Besar Arab Saudi menjelaskan sampai saat ini otoritas Saudi belum mengeluarkan instruksi apa pun terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Dan itu berlaku bukan hanya untuk Indonesia, tapi bagi seluruh negara lain di dunia.

Oleh sebab itu,  kata anggota Komisi IX DPR ini, seharusnya dari awal Kemenag melakukan komunikasi intensif dengan pihak Saudi.

Dengan pembatalan sepihak yang dilakukan Kemenag tanpa berkomunikasi dengan Saudi, menurut Saleh, akan menimbulkan polemik dan juga memunculkan pandangan-pandangan spekulatif di tengah masyarakat.

Baca Juga: Berhari-hari Bersama Billy Syahputra di Bali, Ini Penjelasan Memes Prameswari

"Itu sempat heboh. Apakah itu memang benar? Ini perlu diklarifikasi. Sebab, minggu lalu vaksin Sinovac telah terdaftar di list-nya WHO. Kalau itu alasannya, semestinya sekarang ini sudah bisa diberangkatkan," kata Saleh.

Persoalan pemberangkatan haji ini, dinilai Saleh, akan menjadi isu krusial lantaran di tahun kedua ini Indonesia tidak memberangkatkan calon jamaah haji. "Apakah ada jaminan akan berangkat tahun depan? Tidak ada kan? Tahun lalu juga begitu kok. Katanya akan berangkat tahun ini. Nyatanya, tidak juga. Lalu kapan?," tegas Saleh

Lebih lanjut, Saleh merasa Indonesia  sangat tertinggal dalam melakukan diplomasi haji dengan Saudi.

Berbeda dengan Pemerintah Malaysia, kata Saleh, justru sudah bertemu dengan putra mahkota Kerajaan Saudi. Dari pertemuan tersebut, Kerajaan Malaysia dijanjikan akan menerima tambahan kuota sebanyak 10.000.

Baca Juga: Keutamaan Ali bin Abi Thalib. Apa dan Apa Sepak Terjangnya Dalam Islam?

"Dalam konteks ini, Kemenag harus memberikan penjelasan terkait surat duta besar Saudi Arabia untuk Indonesia tersebut. Atau lebih jauh dari itu, Kemenag harus melakukan negosiasi langsung terkait rencana pemberangkatan haji," tutup Saleh.

Berikut isi lengkap surat Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia:

Yang Mulia
HE/Dr. (HC) Puan Maharani. S.I.Kom
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI

Assamalu'alaikum Wr.Wb

Bersama ini saya ingin memberitahukan kepada Yang Mulia bahwa merujuk pada pemberitaan yang beredar yang telah disampaikan oleh sejumlah media massa serta media sosial di Republik Indonesia yang menukil pernyataan HE/Dr.Ir.Sufmi Dasco Ahmad.Sh.H., MH., Wakil Ketua DPR-RI yang menyatakan telah memperoleh informasi bahwa Indonesia tidak memperoleh kuota haji pada tahun ini, juga pernyataan HE/DR.H. Ace Hasan Syadzily,. M.Si., Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI yang menyebutkan adanya (11) negara yang yang telah memperoleh kuota haji dari Kerajaan Arab Saudi pada tahun ini dan Indonesia tidak termasuk dari negara-negara tersebut.

Dalam kaitan ini, saya ingin memberitahukan kepada yang mulai bahwa berita-berita tersebut tidaklah benar dan hal itu tidaklah dikeluarkan oleh otoritas resmi Kerajaan Arab Saudi, disamping itu otoritas yang berkompeten di Kerajaan Arab Saudi hingga saat ini belum mengeluarkan instruksi apapun berkaitan dengan pelaksanaan haji tahun ini, baik bagi para jamaah haji Indonesia atau bagi para jamaah haji lainnya dari seluruh negara di dunia.

Sehubungan dengan hal itu, merupakan sebuah kesempatan bagi saya untuk menjelaskan kepada yang mulai dan anggota-anggota dewan yang terhormat tentang fakta-fakta yang sebenarnya, seraya saya berharap agar kiranya dapat melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan pihak kedutaan atau otoritas resmi lainnya, baik di Kerajaan Arab Saudi atau di Indonesia, guna memperoleh informasi dari sumber-sumber yang benar dapat dipercaya. Saya berharap yang mulai senantiasa mendapat limpahan taufik dan kesuksesan dan kepada para anggota dewan yang terhormat saya sampaikan salam hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Terimalah saham hormat dari saya
Essam Bin Ahmed Abid Althaqafi
Duta Besar Pelayan Dua Kota Suci
Untuk Republik Indonesia
(3/6/2021).***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler