Viral Video Matahari Terbit dari Utara, Begini Penjelasan LAPAN dan Badan Meteorologi

18 Juni 2021, 11:50 WIB
Ilustrasi: Viral Video Matahari Terbit dari Utara, Begini Penjelasan LAPAN dan Badan Meteorologi / Pexels/Abhiram Prakash

JURNAL MEDAN - Viral sebuah video yang merekam peristiwa langka, yakni matahari terbit dari utara di kawasan Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis, 17 Juni 2021 kemarin, kini menjadi buah bibir masyarakat Indonesia.

Video viral matahari terbit dari utara itu, diduga direkam oleh seorang guru sekitar pukul 07.00 sampai 08-00 waktu setempat.

Dalam video itu juga, guru tersebut nampak menunjukkan posisi matahari tak berada sesuai patokan arah timur di lingkungan sekolahnya yang berupa bangunan masjid.

"Sesuatu yang sangat aneh telah terjadi di mana posisi matahari terbit di sebelah utara," kata sang guru yang belum diketahui namanya itu, dikutip Jurnal Medan, Jumat, 18 Juni 2021.

Baca Juga: Sinopsis Uttaran Episode 254 di ANTV Jumat 18 Juni 2021: Vishnu Telepon Mukta Beri Tahu Informasi Soal Yuvaan

Video berdurasi 3 menit 22 detik itu memperlihatkan suasana langit yang cerah.

Saking merasa aneg, Guru itu pun melontarkan kalimat tentang tanda-tanda akhir zaman atau hari kiamat sesuai keyakinannya agama Islam.

"Tanda akan terjadi kiamat adalah ketika matahari sudah terbit dari barat. Sepertinya ini sudah merupakan satu isyarat suatu saat nanti matahari bisa terbit dari barat, karena sekarang sudah di utara," tutup Guru itu.

Merespon kejadian aneh itu, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengaku peristiwa tersebut wajar.

Menurutnya, tidak ada yang aneh dengan matahari tak terbit dari timur saat sekarang ini.

Dari penilaian LAPAN, Thomas menunjuk pergerakan posisi matahari akibat kemiringan sumbu rotasi Bumi.

Baca Juga: Mastel dan idEA Sepakat Mengawal RUU PDP Bareng-bareng

Khususnya pada bulan Juni 2021, dia menjelaskan posisi matahari kini berada di belahan Bumi bagian Utara.

"Terbitnya, bukan di titik timur, tetapi bergeser mendekati timur laut," kata Thomas dalam pesan singkatnya kepada wartawan.

"Nanti saat terbenam bukan pada titik barat, tetapi mendekati barat laut," sambungnya.

Lebih lanjut, Thomas menjelaskan titik terbit Matahari tepat di timur dan terbenam tepat di barat hanya akan terjadi pada Maret dan September.

Saat itu posisi semu matahari memang tepat berada di atas katulistiwa atau relatif tegak lurus di atas wilayah Indonesia.

"Sedang pada Desember titik terbit matahari nanti akan dekat titik tenggara, tengah hari pada arah selatan, dan terbenam dekat titik barat daya," tutup Thomas.

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Hasanuddin Makassar Hari Triwibowo menegaskan, fenomena yang terjadi di Janeponto bukanlah sebuah pertanda adanya bencana.

“Bukan (diartikan bencana) ini biasa terjadi setiap tahunnya," ujar Hari saat dikonfirmasi wartawan.

Hari menegaskan, hal itu terjadi akibat perputaran bumi mengelilingi matahari.

"Itu terjadi akibat perputaran bumi mengelilingi matahari sebagai pusat tata surya atau dikenal juga dengan gerak semu matahari,” kata Hari.

Baca Juga: 6 Keistimewaan Hari Jumat dalam Islam, Salah Satunya Hari Dihapuskan Dosa

Lebih lanjut, Ia mengatakan posisi Jeneponto di Sulawesi Selatan berada berada pada lintang selatan ekuator.

Hal inilah yang kemudian menyebabkan pada bulan-bulan tertentu seperti Maret hingga September seolah-olah posisi matahari akan terasa lebih berada atau bergeser di utara dan puncaknya akan terasa di bulan Juni dan Juli.

“Begitu juga sebaliknya nanti pada bulan September-Maret matahari akan seolah-olah bergerak ke selatan,” tutup Hari.***

Editor: Ahmad Fiqi Purba

Tags

Terkini

Terpopuler